Bandara Abdulrachman Saleh Malang Kembali Dibuka, Pasca Erupsi Semeru
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Operasional bandara Abdurrahman Saleh di Malang, Jawa Timur, kembali beroperasi normal setelah ditutup karena erupsi Gunung Semeru.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara M Kristi Endah Murni mengatakan, Bandara Abdulrachman Saleh di Malang kembali beroperasi melalui Notice to Airmen (NOTAM) nomor C0082/24 NOTAMC C0081/24 pada Jumat (12/1/2024) pukul 10.52 WIB.
"Kami terus melakukan tes secara berkala dengan interval 1 jam, dan didapatkan hasil negatif," kata Kristi dalam keterangannya, dikutip Jumat.
Kristi mengatakan, imbas abu vulkanik Gunung Semeru ini berdampak kepada enam penerbangan dengan rincian dua penerbangan berpotensi delay, dan empat penerbangan dialihkan ke Bandara Internasional Juanda Surabaya.
Dia bilang, terkait perpindahan penerbangan pihaknya telah menyediakan bus yang mengantarkan penumpang dari Malang ke Surabaya dan sebaliknya.
Adapun Direktorat Jenderal Perhubungan Udara akan terus memantau situasi dan berkoordinasi dengan stakeholder terkait dalam penanganan force majeure ini.
"Kejadian seperti ini bersifat dinamis sehingga kami akan menyampaikan update informasi jika ada perkembangan lebih lanjut di lapangan," pungkas Kristi.
Sebelumnya, operasional Bandara Abdulrachman Saleh Malang ditutup sementara imbas dampak dari abu vulkanik Gunung Semeru yang terdeteksi pada Jumat (12/1/2024).
Baca juga: Bandara Dhoho Kediri Siap Beroperasi, Ini 8 Rute Penerbangannya Termasuk ke Jakarta dan Bali
Penghentian sementara bandara ini diumumkan melalui Notice to Airmen (NOTAM) dengan Nomor C0079/24 NOTAMC C0063/24 mulai pukul 10.00 WIB.
"Kami harus melakukan pemberhentian karena alasan keselamatan penerbangan. Sebaran abu vulkanik dapat membahayakan dan menghentikan kerja mesin pesawat terbang," ujar Direktur Jenderal Perhubungan Udara, M. Kristi Endah Murni dalam keterangan tertulis, Jumat.
Baca juga: Gunung Semeru Erupsi, Bandara Abdulrachman Saleh Ditutup Sementara
Kristi mengatakan, pihaknya terus melakukan pengamatan lapangan dengan interval 30 menit sampai 1 jam sekali pada beberapa titik di sekitar bandara, melalui Otoritas Bandara Wilayah III Surabaya.
Selain itu, Kristi menghimbau kepada maskapai penerbangan untuk memberikan kompensasi kepada penumpang yang telah membeli tiket, termasuk opsi full refund, reschedule, ataupun re-route ke bandara terdekat jika seat masih tersedia.
Hal ini diharapkan dapat membantu penumpang yang terkena dampak penutupan bandara.