Laporan Wartawan Tribunnews, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mendeklarasikan dukungannya pada Amerika Serikat dan Uni Eropa yang menjatuhkan sanksi ekonomi kepada Rusia pasca invasi negara itu terhadap Ukraina, Kamis lalu (24/2/2022).
Justin Trudeau resmi mengumumkan larangan impor minyak dari Rusia. Dia mengatakan pendapatan dari penjualan minyak mentah selama ini telah membantu menopang Presiden Vladimir Putin dan oligarkinya di Rusia.
Sanksi Barat yang terkoordinasi terhadap Rusia telah menargetkan bank-bank Rusia tetapi Barat masih tetap menerima ekspor minyak dan gas Rusia.
Tidak seperti Eropa, Kanada saat ini tidak terlalu bergantung pada ekspor minyak Rusia.
Baca juga: Sanksi Uni Eropa, Lessor Hentikan Perjanjiaan Sewa Pesawat dengan Maskapai Penerbangan Rusia
"Sementara Kanada mengimpor dalam jumlah yang sangat sedikit dalam beberapa tahun terakhir, tindakan ini mengirimkan pesan yang kuat," kata Trudeau dalam konferensi pers.
Baca juga: Cegah Invasi Rusia Lewat Jalur Laut, Turki Tutup Selat Bhosporus dan Dardanelles
Kanada hanya mengimpor produk energi senilai 289 juta dolar Kanada atau sekitar 170 juta Euro pada tahun 2021, menurut Statistics Canada.
Baca juga: Ukraina Kerahkan Napi dengan Keterampilan Khusus Terjun ke Medan Tempur
Kanada sendiri merupakan produsen minyak terbesar keempat di dunia
Sebelum nya, Harga minyak mentah Brent naik 4,6 persen menjadi 102 dolar AS per barel pada hari Senin setelah negara-negara Barat memberlakukan sanksi baru terhadap Rusia.