News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Luhut Binsar: Efisiensi dan Hilirisasi Akan Bawa Indonesia Jadi Negara Maju Tahun 2045

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Whiesa Daniswara
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan saat hadir secara daring saat Rakernas Pengurus Pusat Ikatan Alumni Institut Teknologi Sepuluh November (PP IKA ITS) yang mengusung tema Perkuat KolaborAksi IKA ITS untuk Indonesia, Sabtu (26/3/2022).

"Di tengah ketidakpastian tersebut, kita patut syukuri bahwa di tahun 2021, Indonesia mampu tumbuh sebar 3,7 persen secara year on year (YoY) dan kita lihat bahwa sektor industri masih menjadi penopang dengan kontribusi PDB 18 persen dan pertumbuhan sekitar 4,90 persen di kuartal ke-4 2021," kata Ketum Golkar ini.

Pertumbuhan ini, jelas Airlangga, relatif lebih baik dibandingkan negara-negara tetangga seperti Vietnam yang tumbuh 2,6 persen ataupun negara di Eropa seperti Jerman yang hanya 2,8 persen.

Pencapaian ini, tambahnya, tidak terlepas dari upaya pemerintah untuk terus menjalankan kebijakan hilirasi guna meningkatkan nilai tambah sumber daya alam di dalam negeri dan juga terus mendorong sektor manufaktur di Indonesia.

Upaya strategis ini memberikan dampak luas seperti peningkatan devisa dari ekspor, peningkatan investasi, penyerapan tenaga kerja, serta menjadi sumber penerimaan negara.

"Sebagai contoh, pemerintah telah melakukan hilirisasi di sektor industri agro, mineral logam maupun CPO. Nilai tambah yang dihasilkan CPO mendekati 4 kali lipat, begitu pula dengan nikel yang mencapai 400 kali," bebernya.

Airlangga juga menekankan terkait agenda persiapan Indonesia emas 2045.

Menurutnya, kunci dari keberhasilan Indonesia emas adalah yang pertama Indonesia harus mampu keluar dari status midle income trap.

Selain itu, Indonesia juga harus terus mendorong penciptaan sumber daya manusia unggul.

"Tentu kita harus melampaui apa yang disebut sebagai midle income trap tahun 2035. Dan tentu kita harus mendorong agar penciptaan SDM unggul, kreatif, cakap digital dan mempunyai mental kewirausahaan. Inilah yang harus didukung oleh kampus-kampus, termasuk dari ITS," tegasnya.

Indonesia, terang Airlangga, memiliki banyak potensi ekonomi digital dan pada tahun 2021, potensinya mencapai 70 miliar.

Angka ini akan terus meningkat dan diproyeksikan tahun 2025 menjadi sebesar 146 milliar.

"Dan Indonesia tentunya membutuhkan SDM-SDM yang jumlahnya sebesar 9 juta sampai tahun 2030. Dan inilah yang menjadi tangangan agar perguruan-perguruan tinggi mampu mencetak sarjana yang digital literate," imbuhnya.

Kontribusi perekonomian berbasis digital dari pengembangan potensi ini, ungkap Airlangga, bisa mencapai 4434 triliun atau 16 persen dari PDB.

Namun ia menyebutkan, jumlah kewirausahaan dilihat masih terlalu kecil, yaitu 3,4 persen.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini