Laporan Wartawan Tribunnews, Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, MOSCOW – Balas tindakan Swiss yang melayangkan sanksi ekonomi ke negara pimpinan Putin, agent intelligent asal Rusia (FSB) dikabarkan telah menyita ekspor jam tangan mewah buatan Audemars Piguet.
Audemars Piguet merupakan satu dari tiga merek jam tangan mewah asal Swiss yang menjadi incaraan FSB.
Meski Rusia bukanlah pasar ekspor terbesar untuk produk tersebut, namun menurut data Federasi Industri Jam Swiss pada 2021 kemarin, produk jam Swiss sukses menyumbang 278 juta dolar AS dari total ekspor yang dilakukan dalam satu tahun terakhir.
Baca juga: Rusia Belum Berniat Gunakan Senjata Nuklir dalam Operasi Militer di Ukraina
Kendati perwakilan FSB menyangkal jika aksi yang dilakukannya tersebut bukanlah tindakan balas dendam, melainkan karena pelanggaran bea cukai.
Namun pejabat Kementerian Luar Negeri Swiss meyakini jika langkah yang diambil pemerintah Putin tersebut merupakan aksi pembalasan dari sanksi yang diberikan Swiss.
Situs The Guardian memprediksi, akibat dari aksi penyitaan arloji oleh agen FSB, membuat pemilik Audemars Piguet merugi hingga ratusan juta dolar AS.
"Kemungkinan besar merupakan tindakan represif sewenang-wenang dalam menanggapi sanksi", surat kabar itu melaporkan,” mengutip memo FSB yang dikutip The Guardian.
Baca juga: Dua Produsen Bir Eropa Hentikan Penjualan ke Rusia
Tak hanya pabrik arlogi Audemars Piguet saja yang menjadi incaran pemerintah Rusia. Belakangan beberapa perusahaan raksaksa seperti pabrik makanan kemasan asal Swiss, Nestlé SA yang berlokasi di Rusia juga ikut jadi sasaran sitaan FSB.
Mengantisipasi perusahan lainnya ikut tersebut terdampak sanksi, juru bicara Departemen Luar Negeri Swiss yang berada di Moskow menyatakan bahwa pihaknya akan menjamin keberlangsungan perusahaan tersebut dengan tetap memberikan dukungan dan bantuan penuh.