Laporan ini menemukan bahwa pemilik bisnis di Indonesia memiliki batas resiliensi dengan skor 60 dari 100 – lebih tinggi dibanding skor rata-rata Asia (55).
Survei ini menunjukkan bahwa risiko pandemi dan berbagai ancaman terkait kesehatan menjadi tantangan terberat yang tengah dihadapi para pemilik bisnis di Indonesia.
Sayangnya, banyak di antara mereka yang belum dilengkapi dengan instrumen mitigasi risiko, untuk membangun resiliensi terhadap berbagai risiko kesehatan.
Hanya 61 persen responden yang memiliki asuransi kesehatan dan kecelakaan personal, 36% memiliki asuransi kesehatan dan kecelakaan untuk karyawan, dan hanya 18% memiliki asuransi sebagai key man dalam perusahaan.
“Banyak pelaku usaha kecil dan menengah yang masih menghadapi kesenjangan terhadap perlindungan dari risiko kesehatan," ujar Elin.
"Mengambil aksi nyata untuk memitigasi dampak dari risiko kesehatan menjadi upaya yang perlu dilakukan untuk membangun resiliensi yang lebih kuat pada keberlangsungan bisnis, serta memberikan keamanan dan ketenangan lebih bagi pemiliki usaha dan karyawan," ungkapnya.
Dia menegaskan, kecermatan dalam meminimalisir risiko penting untuk dilakukan oleh para pelaku bisnis. Sun Proteksi Cermat hadir sebagai salah satu solusi perlindungan yang dihadirkan Sun Life.
Melalui produk ini, nasabah hanya perlu menabung dalam bentuk premi selama 3 tahun untuk mendapatkan manfaat proteksi selama 10 tahun.
Produk ini juga memberikan kepastian bagi nasabah untuk menerima kembali 100% total premi yang dibayarkan – baik dalam bentuk manfaat meninggal dunia, maupun pengembalian premi jika tertanggung masih hidup hingga masa pertanggungan berakhir.
Dengan demikian, pelaku bisnis dapat lebih siap menghadapi berbagai risiko, dengan memastikan diri dan orang terkasih tetap terlindungi.
Inovasi membantu mengatasi tantangan bisnis
Laporan survei Sun Life mendapati, pandemi Covid 19 memiliki dampak yang berbeda pada bisnis UKM. Sementara sekitar lebih dari setengah responden melaporkan bahwa bisnis mereka mengalami dampak negatif akibat pandemi, hampir sepertiga responden mengaku mengalami pertumbuhan positif selama pandemi.
Pemilik bisnis yang mengalami pertumbuhan positif umumnya melakukan strategi inovasi dan adaptasi, di antaranya dengan menambahkan metode distribusi baru, memvirtualisasikan bisnis mereka, serta menawarkan produk/layanan baru.
“Hasil survei menunjukkan bahwa adaptasi dan inovasi memainkan peran penting dalam membantu bisnis menangkap peluang baru di situasi yang penuh ketidakpastian, dan digitalisasi menjadi inti dari strategi yang diterapkan UKM,” ungkap Elin.
Sumber: Kompas.com