News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Jelang Ramadan, Harga Bahan Pokok, Elektronik hingga Energi Mulai Naik

Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas SPBU di Pekalongan, Jawa Tengah, sedang melayani pembeli Pertamax

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nur Febriana Trinugraheni

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menjelang Ramadhan, beberapa komoditas mengalami kenaikan harga.

Komoditas tersebut diantaranya adalah bawang putih, ayam, telur, gula pasir, minyak goreng dan daging sapi.

Selain komoditas bahan pangan, kenaikan menjelang lebaran juga dialami sejumlah barang dan jasa lainnya, karena adanya penyesuaian tarif PPN.

Selain itu, Pertamina juga menyatakan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertamax dipastikan naik mulai hari ini (1/4/2022).

Baca juga: Luhut Sebut Indonesia Paling Lambat Naikkan Harga Pertamax Dibanding Negara Lain

Harga Pertamax Naik

Dikutip dari Tribunjabar,id, Pertamina mengumumkan kenaikan harga jual pertamax lantaran harga minyak dunia juga mengalami kenaikan hingga 100 USD per barel. Harga minyak dunia saat ini naik sekitar 56 persen dibandingkan pada periode Desember 2021.

Pertaminan menetapkan harga minyak Pertamax menjadi Rp 12.500 per liter dari sebelumnya Rp 9.000 per liter. Kenaikan harga Pertamax di sejumlah daerah seperti Kalimantan Selatan, Klaimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat, bahkan mengalami kenaikan harga higga Rp 3.550 per liternya.

Kenaikan harga Pertamax ini dipicu karena perseroan sedang berusaha untuk menekan beban akibat tingginya nilai jual minyak dunia yang saat ini sudah berada di atas 100 USD per barel.

Kenaikan PPN, picu kenaikan harga pulsa dan barang elektronik

Selain harga Pertamax yang mulai naik hari ini, tarif pajak pertambahan nilai (PPN) juga dilaporkan akan naik menjadi 11 persen.

Dilansir dari Tribunnews.com, Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Keuangan, Rahayu Puspasari menyatakan penyesuaian tarif PPN merupakan amanat pasal 7 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2021, tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP).

Naiknya PPN ini dapat berdampak pada melonjaknya harga sejumlah produk elektronik seperti smartphone, smartwatch dan tablet.

Sementara itu, operator telekomunikasi juga akan menerapkan penyesuaian terhadap tarif PPN, untuk sejumlah produk dan layanan perusahaan termasuk pulsa.

Sejumlah operator telekomunikasi mengungkapkan siap untuk mengumumkaan rencana kenaikan tarif PPN kepada pelanggannya.

Tingginya komoditas bahan pokok

Dalam press release-nya, Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Pedagang Pasar Indonesia mencatat kenaikan komoditas bahan pokok disebabkan oleh beberapa faktor seperti proses ditribusi yang cukup panjang dan tingginya permintaan masyarakat.

Minyak goreng curah dan gula pasir yang mengalami proses distribusi cukup panjang, harganya masih tinggi di pasaran. Biasanya minyak goreng curah akan dikirim 3 sampai 4 kali pengiriman tiap minggunya, namun saat ini hanya dikirim 2 kali tiap minggu. Sedangkan gula pasir mengalami penurunan distribusi hingga 40 persen.

Harga minyak goreng saat ini masih tembus Rp 19.000 sampai Rp 20.000, gula pasir sendiri masih tembus di kisaran Rp 15.000.

Sedangkan komoditas lain seperti bawang putih, ayam, dan telur ayam mengalami kenaikan permintaan lebih dari 30 persen. Harga rata-rata bawang putih naik dari Rp 33.000 menjadi Rp 33.900. Untuk harga ayam dari Rp 38.000 per ekornya, naik menjadi Rp 39.000 per ekor. Harga telur ayam naik dari Rp 25.000 menjadi Rp 25.500.

Sedangkan harga daging sapi dari harga Rp 140.000 naik menjadi Rpp 141.000. Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Pedagang Pasar Indonesia memperingatkan, beberapa komoditas ini biasanya akan mengalami peningkatan permintaan menjelang Ramadhan hingga 50 persen.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini