Perusahaan dan pemerintah Barat menolak untuk mengubah kontrak pasokan gas mereka ke mata uang pembayaran lain, di mana sebagain besar pembeli gas dari Eropa menggunakan mata uang Euro. Para eksekutif perusahaan yang membeli gas Rusia mengatakan, akan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menegosiasikan kembali persyaratan.
Pembayaran dalam Rubel akan menumpulkan dampak dari sanksi Barat terhadap akses Rusia terhadap cadangan devisanya.
Tanggapan Perusahaan Energi di Eropa
Harga gas di kawasan Eropa terus melambung tinggi, karena meningkatnya ketegangan dengan antara Ukraina dan Rusia yang meningkatkan risiko kemunduran ekonomi. Perusahaan seperti produsen baja dan bahan kimia, telah dipaksa untuk membatasi produksi mereka.
Setelah Putin mengumumkan keputusan untuk melakukan pembayaran gas Rusia dalam Rubel, harga gas di Inggris dan Belanda naik dari 4 persen menjadi 5 persen.
Perusahaan minyak dan gas Polandia, PGNiG mengatakan pihaknya tetap berhubungan dengan perusahaan energi milik Rusia, Gazprom yang memiliki kontrak panjang yang berakhir pada akhir tahun ini. Sedangkan perusahaan energi Italia, ENI yang juga pembeli utama gas Rusia, tidak memberikan tanggapan mengenai keputusan Putin ini.
Perusahaan energi Denmark Orsted, yang memiliki kontrak take-or-pay jangka panjang dengan Gazprom, mengatakan sedang menunggu kabar dari perusahaan Rusia dan menolak berkomentar lebih lanjut.