TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mengusung tema “Koperasi Asyik tanpa Gimmick”, perayaan 75 tahun Hari Koperasi Nasional Tingkat Provinsi Jawa Tengah berlangsung meriah.
Kepala Dinas Koperasi Jateng, Ema Rachmawati mengemukakan bahwa pemilihan tema ini bertujuan untuk mendekatkan koperasi dengan kaum milenial karena selama ini koperasi selalu identik dengan orang tua, padahal anak muda pun bisa berkoperasi.
Terdapat 9 event dalam Perayaan Hari Koperasi ini yaitu Harkop Hybrid Expo (H2O), Talkshow Perkoperasian, Business Matching Perkoperasian , Pitching Buyer, Inspirasi Koperasi, Bedah Rumah Anggota Koperasi, dan Roadshow Koperasi.
Baca juga: Hadiri Peringatan Harkopnas, Airlangga Gelorakan Semangat Transformasi dan Pemberdayaan Koperasi
Kegiatan ini dipusatkan di Gradhika Bhakti Praja, Semarang, dan dibuka oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Tak kurang dari 333 produk unggulan yang dihasilkan oleh 55 koperasi sektor riil dalam Harkop Hybrid Expo (H2O) ini .
Ganjar Pranowo memberikan penilaian bahwa perkembangan koperasi di Jateng cukup baik.
Hanya saja koperasi perlu terus beradaptasi mengikuti perubahan zaman serta melibatkan kaum muda yang aktif dan sukses berkoperasi.
“Nah koperasi yang baik sedang kita pamerkan di acara ini sehingga jangan melihat contoh yang jelek saja. Betul-betul produk yang bagus-bagus, tapi agar layak ditampilkan butuh kurasi, edukasi, dan fasilitas permodalan agar bisa naik ke skala yang lebih besar,” ujar Ganjar di Semarang, Selasa (26/7/2022).
Harapan Gubernur Jateng ini langsung terjawab dengan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Nasari dengan Koperasi Pemasaran Karya Putera Bangsa.
Melalui kerjasama antar koperasi tersebut, KSP Nasari akan memberikan fasilitas modal kerja sekaligus program pelatihan dan pendampingan peningkatan kapasitas pengelola koperasi sektor riil.
Baca juga: Pemerintah Bahas Pembentukan Pabrik CPO dan RPO Mini Berbasis Koperasi
Ketua KSP Nasari Frans Meroga Panggabean mengatakan bahwa KSP Nasari mendukung penuh percepatan perubahan citra koperasi yang harus modern dan digemari generasi muda serta program prioritas pemerintah yang mendorong UMKM dan Koperasi agar terlibat dalam ekosistem pengadaan barang/jasa pemerintah sebagai mandat UU No.11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja.
“KSP Nasari sekarang melayani lebih dari 36.000 anggota di 45 kantor kami dengan Real Time Online System bahkan didukung Super Apps Nasari Digital (NADI) dengan fitur e-money, marketplace Pasar Nadi, biller payment, serta banyak fitur lain demi peningkatan pelayanan bagi anggota,” ungkap Frans saat menjadi narasumber Business Matching yang juga rangkaian acara Harkop Hybrid Expo (H2O) 2022.
Business Matching yang berlangsung seru dan interaktif tersebut diadakan pada hari kedua rangkaian H2O, Rabu (27/07/2022) diisi pula oleh Deputy Business Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) Indias Harmanto, Presiden Indonesian Diaspora Network (IDN) Kartini Sarsilaningsih, Head Regional JNE Express Marsudi, serta moderator Bio Hadikesuma yang dikenal sebagai Trainer pengembangan bisnis UMKM.
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Jateng Ema Rachmawati dalam pembukaan even Business Matching ini mengatakan bahwa koperasi sektor riil harus banyak dibantu oleh berbagai pihak agar bisa naik kelas serta masuk dalam ekosistem pengadaan barang/jasa pemerintah atau menjadi pemasok jaringan ritel modern bahkan selanjutnya mampu berorientasi ekspor.
Baca juga: Dekopin Dorong Koperasi Berkontribusi 20 Persen Terhadap Ekonomi Nasional
“Dalam Business Matching ini kami hadirkan Lotte Mart, Gelael, dan Super Indo sebagai off-taker produk koperasi sektor riil. Lalu kami hadirkan pula teman-teman diaspora dari 40 negara untuk menggali peluang ekspor produk UMKM yang potensial. Lalu tidak kurang KSP Nasari dan LPEI juga dihadirkan sebagai solusi pelatihan dan pendampingan serta permodalan bagi para pelaku UMKM dan koperasi sektor riil tersebut,” jelas Ema.
Dalam closing statement-nya, Frans Meroga yang juga Ketua Umum Angkatan Muda Koperasi Indonesia (AMKI) berkata bahwa langkah-langkah konkrit yang mempertemukan seluruh stakeholder seperti ini sangat positif untuk membuat jadi nyata cita-cita besar Koperasi Modern dan UMKM Naik Kelas sehingga bukan hanya sekedar menjadi jargon semata.