Namun, Julien Chaisse, pakar investasi dan perdagangan di City University of Hong mengatakan bahwa Taiwan hanya mengimpor sebagian kecil pasirnya dari China dan telah mengurangi ketergantungannya pada impor dalam beberapa tahun terakhir.
“Saya pikir ukuran itu simbolis karena pasir adalah zat yang paling banyak digunakan setelah air, digunakan di hampir setiap konstruksi atau proses manufaktur,” kata Chaisse.
Sementara itu, pakar perdagangan China di Singapore Management University, Henry Gao mengatakan bahwa Beijing diperkirakan akan memperkenalkan langkah-langkah ekonomi lebih lanjut yang menargetkan Taiwan.
“Saya pikir kemungkinan besar China akan mengumumkan sanksi ekonomi lainnya, tetapi itu tidak mungkin efektif kecuali China melarang impor terbesarnya dari Taiwan yakni semikonduktor,” kata Gao.
“Namun, itu akan merugikan China sendiri juga, karena begitu banyak perusahaan China bergantung pada semikonduktor.” tambahnya.
Kunjungan Nancy Pelosi ke Taiwan
Pelosi yang menjabat sebagai ketua DPR AS telah mendarat di Taiwan pada Selasa (2/8) malam setelah melakukan kunjungan ke Singapura selama dua hari.
Baca juga: China Tangguhkan Ekspor Pasir ke Taiwan saat Taipei Dikunjungi Pelosi
Dalam sebuah op-ed yang diterbitkan oleh Washington Post beberapa menit setelah kedatangannya, Pelosi mengatakan AS tidak dapat berdiam diri ketika Beijing terus mengancam Taiwan.
Kementerian luar negeri China kemudian mengecam kunjungan Pelosi ke Taiwan seraya menambahkan hal itu sebagai bagian dari “provokasi politik besar” yang dilakukan AS.
Ketegangan antara China dan AS
Pekan lalu, ketegangan antara China dan AS mulai meningkat karena adanya laporan bahwa Pelosi akan mengunjungi Taiwan.
Mengutip dari Aljazeera, ketegangan itu semakin menguat ketika Presiden China Xi Jinping memperingatkan Presiden AS Joe Biden agar “tidak ikut campur” atas Taiwan.
Gedung Putih lalu memberikan pernyataan bahwa kebijakan AS tidak berubah dan Washington sangat menentang upaya sepihak untuk mengubah status quo atau merusak perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan.
Sementara itu, Biden mengatakan bahwa pembicaraan yang dia lakukan dengan Xi Jinping memiliki tujuan untuk menemukan cara baru agar dapat bekerja sama dengan China di tengah meningkatnya persaingan global dan ketegangan antara kedua negara mengenai hak asasi manusia, kesehatan global dan kebijakan ekonomi.