Untuk mie instan sendiri, terdiri dari beragam komponen seperti gula, minyak, cabai, bawang, dan lain-lainnya. Belum lagi pada kemasannya terdapat komponen seperti plastik dan juga karton.
"Mie instan kalau naik kan tidak hanya terigu, dalam mie instan itu komponennya banyak seperti cabai, minyak, ada juga packaging," pungkasnya.
Baca juga: Harga Mi Instan akan Naik 3 Kali Lipat, Apa Alasannya?
Mentan Beri Sinyal Harga Mie Instan Bakal Naik
Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo, memberikan sinyal terkait harga mie instan yang bakal naik.
Kemungkinan naiknya harga mi instan ini dikarenakan kondisi ketidakpastian global akibat perang Ukraina dan Rusia.
Menurut Syahrul, konflik Ukraina dan Rusia membuat ratusan ton gandum tertahan, sehingga mempengaruhi harga mie instan.
Hal itu disampaikan dalam acara Webinar Strategi Penerapan GAP Tanaman Pangan Memacu Produksi Guna Antisipasi Krisis Pangan Global dari Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementan, Senin (8/8/2022).
"Kita dihadapkan perang Ukraina dan Rusia, di mana gandum 180 juta ton sekarang endak bisa keluar," kata Syahrul, dikutip Tribunnews.com dari kanal YouTube Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementan, Selasa (9/8/2022).
Baca juga: Mentan Beri Sinyal Harga Mi Instan Bakal Naik: Hati-hati yang Makan Mi, Harganya 3 Kali Lipat
Untuk itu, Syahrul pun memprediksi kenaikan harga mie instan.
"Jadi, hati-hati yang makan mi banyak dari gandum, besok harganya 3 kali lipat itu, maafkan saya, saya bicara ekstrem saja ini," lanjutnya.
Lebih lanjut, Mentan menjelaskan, ketersediaan gandum dunia yang sebenarnya ada, namun harganya mahal.
"Ada gandumnya, tapi harganya akan mahal banget. Sementara kita impor terus nih. Kalau saya jelas tidak setuju, apapun kita makan aja, singkong, sorgum, sagu," jelas Syahrul.