Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan, jika benar terwujud, kenaikan harga BBM subsidi tidak hanya menekan masyarakat, tapi juga pelaku usaha.
Masalahnya, tidak semua perusahaan mampu teruskan kenaikan harga langsung ke konsumen dengan pertimbangan akan menekan permintaan, apalagi jika ukuran perusahaannya tidak begitu besar dan kompetisi yang ketat.
"Tak hanya masyarakat, pelaku industri pun tentunya akan tertekan dengan kenaikan BBM. Mengingat ini akan meningkatkan beban operasional yang pada akhirnya berpotensi menekan margin keuntungan," ujar dia melalui risetnya, Selasa (16/8/2022).
Baca juga: Pengusaha Transportasi Ancang-ancang Sesuaikan Tarif Angkutan Jika Harga BBM Naik
Nico menilai tentunya banyak sektor berpotensi terdampak yaitu transportasi dan logistik, otomotif, pertanian, dan pertambangan.
"Namun, yang kami lihat sektor transportasi dan logistik akan terimbas cukup signifikan mengingat beban BBM-nya mencapai 30 persen dari pengeluaran yang menggunakan angkutan darat. Kalau dilihat rencana ini, memang akan mengganggu laju pemulihan ekonomi," katanya.
Sementara itu, dirinya memandang bahwa pasar akan merespon kenaikan harga BBM dengan penurunan harga saham, tapi ini dinilai akan bersifat jangka pendek.
Kenaikan BBM ini pun dilihat sebagai sentimen negatif karena akan berkontribusi terhadap akselerasi tingkat inflasi dalam negeri.
Kemudian, mengingat kenaikan harga meningkatkan likuiditas atau peredaran uang, sehingga kenaikan suku bunga Bank Indonesia berpotensi lebih cepat, dengan catatan apabila kondisi rupiah dan ekonomi global cukup stabil.
Baca juga: Pertamina Catat Ada 49 Kasus Penyalagunaan BBM Bersubsidi Dalam Delapan Bulan, Begini Modusnya
"Hal ini tentu saja sejalan dengan apa yang disampaikan oleh Kementrian Keuangan, bahwa ada potensi Bank Indonesia akan menaikkan tingkat suku bunga sebanyak 100 basis poin hingga akhir tahun. Tentu ini merupakan sinyal bagi kita, untuk melihat ketidakpastian tersebut masih ada dan mempengaruhi laju pemulihan ekonomi kita," pungkas Nico.
Sinyal Harga BBM Bakal Naik Makin Menguat
Pemerintah makin kuat mengisyaratkan harga bahan bakar minyak (BBM) akan segera naik dalam waktu dekat di tengah tekanan harga minyak mentah dunia yang berfluktuasi.
Adalah Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang kini sedang mengkaji penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi.
Sementara itu, soal Revisi Perpres No 191 Tahun 2014 juga terus dijalankan dan diharapkan bisa diselesaikan dalam waktu dekat.