Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nilai tukar mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) tertahan di level Rp14.842 pada Rabu (31/8/2022) sore.
Pengamat Pasar Keuangan Ibrahim Assuaibi mengatakan, perkembangan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dipengaruhi adanya faktor eksternal dan internal.
Untuk faktor eksternal, nilai tukar rupiah masih terdampak sentimen kenaikkan suku bunga the Fed.
“Indeks dolar menguat tipis terhadap mata uang lainnya di Rabu setelah data menunjukkan aktivitas Dolar naik lebih tinggi pada hari Selasa, tetapi berada di bawah level tertinggi 20 tahun yang dicapai sehari sebelumnya,” ucap Ibrahim kepada Tribunnews, Rabu (31/8/2022).
Baca juga: Rupiah Kembali Loyo Siang Ini Setelah Sempat Menguat Pagi Tadi
“Kenaikan suku bunga agresif oleh The Fed adalah upaya untuk menahan inflasi yang tinggi (di AS). Bank sentral tidak ada alasan untuk menahan diri,” sambungnya.
Sementara dari faktor internal, nilai tukar rupiah juga terpengaruh sentimen pertumbuhan ekonomi dan tingkat inflasi di Indonesia.
“Pada penutupan pasar sore ini, mata uang rupiah ditutup stagnan walaupun sebelumnya sempat menguat 9 poin di level Rp14.842 dari penutupan sebelumnya di level Rp14.842,” papar Ibrahim.
“Sedangkan untuk perdagangan besok, mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp14.820 hingga Rp14.870,” pungkasnya.