Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Bursa saham Asia-Pasifik mayoritas melemah pada perdagangan hari ini, Jumat (2/9/2022), menjelang rilisnya data tenaga kerja Amerika Serikat (AS).
Dikutip dari CNBC, indeks Nikkei 225 Jepang bergerak datar di 27.650,84, sedangkan indeks Topix turun 0,27 persen di 1.930,17.
Indeks Hang Seng Hong Kong terkoreksi 0,66 persen, sementara indeks teknologi Hang Seng tergelincir 1,28 persen.
Di Australia, indeks S&P/ASX 200 turun 0,25 persen menuju 6.828,70. Sementara di Korea Selatan, indeks Kospi turun 0,26 persen menjadi 2.409,41 dan indeks Kosdaq terkoreksi 0,31 persen menjadi 785,88.
Indeks Shanghai Composite China Daratan naik menjadi 3.186,48 dan indeks Shenzhen Component turun tipis menuju 11.702,39.
Indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang merosot sebesar 0,52 persen.
Saham hiburan Korea Selatan naik setelah Exchange Traded Fund (ETF) K-pop mulai diperdagangkan di AS semalam.
Saham JYP Entertainment naik 3,69 persen dan saham agensi BTS Hybe melonjak 3,9 persen.
Sementara saham agensi BlackPink, YG Entertainment diperdagangkan 1,2 persen lebih tinggi dan saham perusahaan hiburan CJ E&M naik 0,84 persen.
Baca juga: IHSG Sesi I Ditutup Menguat 0,31 Persen ke 7.175, Sektor Energi Melesat
Menurut Dow Jones, para ekonom memperkirakan sekitar 318.000 pekerjaan bertambah di bulan Agustus, lebih sedikit dari 528.000 pekerjaan yang ditambahkan pada bulan Juli. Tingkat pengangguran di AS diperkirakan tidak akan berubah, bertahan di 3,5 persen.
“Semua fokus hari ini adalah pada Penggajian nanti malam di mana angka [bisikan] adalah untuk cetakan yang lebih kuat dari yang diharapkan, yang akan menambah argumen untuk kenaikan 75bp pada bulan September,” kata seorang ekonom di National Australia Bank, Tapas Strickland.
Baca juga: IHSG Sesi I Naik 0,05 % ke 7.182, Sektor Energi Jadi Yang Terbesar Kenaikannya
Data tenaga kerja AS menjadi salah satu data terakhir yang akan dilihat Federal Reserve AS (The Fed), sebelum mengadakan pertemuan di akhir bulan ini, di mana The Fed dilaporkan akan kembali menaikkan suku bunga acuan.