Analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan juga meyakini, pasar akan mampu menyerap IPO dengan nilai fantastis tersebut.
Pasalnya, di masa pandemi, setidaknya ada dua kali IPO dengan emisi di atas Rp 10 triliun dan keduanya mengalami kelebihan permintaan. Artinya, likuiditas sebetulnya tersedia di pasar.
Baca juga: Lampaui Target, PGE Produksi Listrik 4.618,27 GWh
"Yang perlu diperhatikan justru adalah calon emiten yang berencana melakukan IPO. Bagaimana bisnisnya, kondisi keuangannya, rencana penggunaan dana hasil IPO, hingga kebijakan dividen. Semuanya adalah faktor yang menentukan kesuksesan dari suatu IPO," tutur Valdy.
Tren suku bunga yang relatif masih rendah pada saat ini juga menjadikan pasar modal sebagai alternatif investasi yang relatif cukup atraktif.
Mengingat, rata-rata kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dari 2008-2021 sebesar 10,52 persen per tahun. (Nur Qolbi/Anna Suci Perwitasari)