News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Semen Indonesia Kembangkan Inovasi Hadapi Pasar Hiperkompetisi

Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Paparan Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko SIG, Andriano Hosny Panangian.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Semen Indonesia (SIG) fokus mengembangkan inovasi di bidang building dalam menghadapi kondisi pasar hiperkompetisi dan pandemi yang masih membayangi. 

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko SIG, Andriano Hosny Panangian mengatakan, perseroan berupaya menciptakan peluang melalui pengembangan diversifikasi produk dan layanan untuk mengokohkan posisi sebagai penyedia solusi bahan bangunan yang berkelanjutan.

"Selain menguasai pangsa pasar semen domestik terbesar, kini SIG memiliki variasi produk turunan semen yang memiliki rentang spesifikasi lengkap serta solusi layanan pendukung," kata Andriano dalam keterangannya, Sabtu (17/9/2022) 

Ia menjelaskan, saat ini SIG memiliki lima merek semen yang kuat dan menjadi pemimpin pasar di masing-masing regionnya, antara lain Semen Gresik, Semen Padang, Semen Tonasa, Dynamix serta Semen Andalas.

Saat ini SIG memiliki pabrik semen terintegrasi di delapan lokasi, pabrik pengemasan di 26 lokasi, enam pabrik penggilingan semen, dan tujuh pelabuhan.

Sedangkan jalur distribusi, kata Andriano, diperkuat 306 distributor, baik di Indonesia maupun di Vietnam (TLCC), serta 70.000 toko ritel di Indonesia. 

Baca juga: Semester I 2022, Semen Indonesia Kantongi Laba Bersih Rp 829 Miliar

Menurutnya, selama semester I 2022, perseroan berhasil mencatatkan kinerja positif dengan meningkatkan pendapatan dari pasar domestik sebesar 1,8 persen. 

"Perseroan juga mempertahankan EBITDA sebesar Rp3,53 triliun dengan marjin EBITDA yang meningkat 0,4 persen menjadi 22,3 persen," paparnya. 

Sementara laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk meningkat 4,4 persen menjadi Rp829 miliar dan marjin laba bersih meningkat 0,3 persen menjadi 5,2 persen dibandingkan tahun lalu. 

Baca juga: Asosiasi Semen Indonesia Minta BLU Batubara Tidak Eksklusif Hanya untuk Sektor Kelistrikan

“Perseroan melakukan langkah-langkah strategis untuk mempertahankan kinerja positif yang berkontribusi pada pengendalian beban pokok pendapatan, termasuk melalui pengamanan suplai batu bara dengan harga DMO, serta menurunkan beban usaha dan beban keuangan," tutur Andriano.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini