Saat ini ia sudah memiliki 60 karyawan.
"Padahal saat memulai usaha ini saya hanya dibantu istri dan 3 karyawan," kata Rediawan
Omzet usahanya juga meningkat, hingga mencapai Rp300 juta.
Memang sejak pandemi terjadi penurunan.
Hal itu kata Rediawan terjadi karena berbagai faktor, terutama karena naiknya biaya ongkos kirim ke luar negeri.
Baca juga: Penguatan UMKM Diharapkan Bisa Meningkatkan Stabilitas Ekonomi di Tengah Ancaman Resesi
"Permintaan sekarang agak lesu. Sebelum pandemi sampai pandemi permintaan lumayan banyak. Namun setelah new normal justru menurun karena biaya kirimnya yang mahal. Ditambah pula sekarang (harga) gasnya juga mulai meningkat,” ucap Rediawan.
Di sisi lain PMN sebagai pihak yang memberikan bantuan permodalan berjanji juga akan membantu nasabahnya itu menghadapi krisis global dan segala dampaknya.
“Nasabah kami perlu bekal namanya financial planning. Karena kita nggak tahu nih krisis global kan efeknya dengan prediksi para pengamat ekonomi ngeri sekali. Antisipasinya itu kita mau berikan kepada nasabah,” ucap Pemimpin Cabang PNM Denpasar-NTT, Tatang Setiyono.