OCBC NISP telah tumbuh menjadi salah satu dari 10 bank terbesar di Tanah Air, namun baru menyumbang kontribusi 7% terhadap CBC Group.
Singapura masih menjadi penyumbang hampir setengah dari laba operasional OCBC. Kontributor terbesar berikutnya berasal dari China dan Malaysia.
Sebelumnya, dua investor asang Jepang juga punya minat yang kuat untuk mencaplok saham pengendali Bank Panin (PNBN) yakni Sumitomo Mitsui Financial Group Inc (SMFG) dan Mitsubishi UFJ Financial Group Inc (MUFG).
Keduanya sudah masuk ke bisnis perbankan di Indonesia saat ini.
SMFG merupakan pengendali Bank BTPN, sedangkan MUFG merupakan pemegang saham utama Bank Danamon.
Namun, nama MUFG yang paling berhembus kencang bakal jadi investor baru Bank Panin.
Baca juga: Bank Dunia Perkirakan Ekonomi Ukraina Susut 8 Kali Lipat dari Rusia Akibat Perang
Sumber Kontan.co.id mengatakan, MUFG kini sedang melakukan due diligence terhadap Bank Panin.
"Proses due diligence kabarnya sedang berlangsung," bisiknya, Kamis (13/10).
Kabar ini semakin menguat mengingat harga saham Bank Panin konsisten bergerak naik sejak awal tahun.
Sebelumnya, juga beredar kabar bahwa Mu'min Ali Gunawan, pengendali Bank Panin saat ini, sudah pamit kepada karyawan perseroan.
Namun, Herwidayatmo Direktur Utama Bank Panin membantah kabar itu.
"Itu tidak benar," ujar Herwidayatmo pada Senin (29/9) lalu. Dia menambahkan, belum ada transaksi yang dilakukan pemegang saham Bank Panin sejauh ini.
Adapun sepanjang tahun ini sudah ada beberapa investor asing yang sudah masuk ke perbankan Indonesia.
Ada WeLab yang masuk ke Bank Jasa Jakarta, lalu Singtel dan Grab membeli saham Bank Fama Internasional, dan Kasikornbank Group sedang berproses untuk menjadi pengendali Bank Maspion. (Dina Mirayanti Hutauruk/Wahyu T.Rahmawati)