News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Begini Cara Tingkatkan Eksistensi Brand Fashion di Era Digital

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Talkshow TBF Consultant bertajuk 'How to Scale up your Fashion Brand in Digital Era?' yang digelar di Main Atrium Senayan City, Jakarta Selatan, Minggu (16/10/2022).

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pandemi virus corona (Covid-19) yang telah berlangsung selama lebih dari 2 tahun telah mendorong pergeseran tren belanja masyarakat, dari offline menjadi online.

Saat ini banyak brand memanfaatkan digitalisasi untuk memasarkan produk mereka agar semakin dikenal konsumen.

Karena teknologi digital kini memiliki peranan penting dalam strategi marketing maupun penjualan berbagai produk, termasuk produk fashion.

Perlu diketahui, berdasar data yang dimiliki Bank Indonesia (BI), jumlah transaksi e-commerce per September 2020 mencapai Rp 180,74 triliun, namun penjualan secara online ini hanya mewakili 18 persen ritel secara global.

Baca juga: Pemanfaatan Teknologi Digital Dapat Bantu Akselerasi Bisnis UMKM

Jika dibandingkan dengan 2021, transaksi e-commerce justru mengalami lonjakan hingga mencapai angka Rp 401 triliun.

Menariknya, angka ini terus naik dan pada tahun ini meningkat menjadi Rp 526 triliun.

Ini tentunya menunjukkan pertumbuhan yang signifikan dan menjadi kesempatan bagi para pelaku usaha dalam meningkatkan upaya pengembangan strategi yang efektif dalam platform digital.

Nah, para pelaku bisnis termasuk yang berfokus di industri fashion pun harus memanfaatkan potensi ini dan jeli dalam 'membaca' pasar serta konsep digital apa yang cocok untuk diaplikasikan ke market yang ditargetkan.

Founder & CEO The Bespoke Fashion (TBF) Consultant, Melinda Babyanna mengatakan bahwa saat ini ritel fashion mampu bertahan bukan karena konsep marketing yang berdasar pada 'by text book', namun 'adaptif terhadap perubahan' yang begitu cepat.

"Pemanfaatan konsep O2O commerce atau online to offline commerce, ini bisa diterapkan, atau jika sudah punya toko offline bisa menerapkan strategi bisnis dengan menghadirkan pengalaman berbelanja secara phygital yaitu menggabungkan cara belanja fisik dan digital, contohnya adanya instore experience seperti virtual fitting room," jelas Baby, dalam talkshow TBF Consultant bertajuk 'How to Scale up your Fashion Brand in Digital Era?' yang digelar di Main Atrium Senayan City, Jakarta Selatan, Minggu (16/10/2022).

Baca juga: Bisnis UMKM Makin Moncer di Masa Pandemi Lewat Kolaborasi FINATRA dan Moxa

Lalu bagaimana bisnis fashion lokal dapat bertahan?

Menurutnya, peran dan supporting system secara terintegrasi sangat dibutuhkan para pelaku bisnis, terlebih dalam menghadapi sirkular ekonomi digital.

Baby pun menjelaskan bahwa penggunaan aplikasi digital dalam ranah online yang dimiliki brand diprediksi akan menjadi tren selanjutnya.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini