TRIBUNNEWS.COM - KTT G20 di Indonesia dinilai memiliki dampak positif bagi negara terutama pada bidang ekonomi.
Penyataan itu disampaikan ekonom sekaligus Sekretaris Pusat International Center for Applied Finance and Economics (InterCAFE) LPPM IPB, Syamsul Hidayat Pasaribu.
Menurut Syamsul, terdapat berbagai macam rangkaian kegiatan positif dari presidensi G20 dan mengundang delegasi antar negara yang cukup banyak.
Secara ekonomi, hal tersebut dinilai dapat meningkatkan pendapatan devisa negara.
Karena mirip dengan kunjungan wisata sehingga perlu akomodasi yang tentunya memberikan keuntungan bagi Indonesia.
“G20 dinilai mirip seperti rangkaian acara olahraga internasional, yang mana bisa mencapai keuntungan Rp 1 sampai 2 triliyun. Hal tersebut sangat mungkin untuk terjadi," ungkap Syamsul melalui keterangan tertulis, Kamis (20/10/2022).
Baca juga: Sederet Langkah Pemerintah untuk Sebarkan Pesan G20, Gandeng Maudy Ayunda Hingga Media Internasional
Syamsul mengatakan, besarnya investasi atau dana yang dikeluarkan pemerintah dalam rangkaian acara G20, bisa memberikan keuntungan hingga berkali lipat.
Dirinya menambahkan, sisi positif dari G20 adalah tidak memusatkan rangkaian acara hanya pada satu sisi tempat saja.
Namun berbagai lokasi lainnya seperti Bali, Papua, Jakarta, Bogor, Bandung, dan lain sebagainya.
“Penempatan rangkaian G20 yang tersebar di seluruh Indonesia sangat baik untuk pemerataan daerah, sehingga mendapatkan dampak ekonomi yang baik dari terselenggaranya KTT G20 ini,” ujarnya.
UMKM Ikut Untung
Selain itu, Syamsul menambahkan G20 juga memberikan dampak yang signifikan bagi penanganan ekonomi Indonesia.
Sebut saja pada penyerapan tenaga kerja yang meningkat seperti memberdayakan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang menjadi berkembang disebabkan adanya kerja sama antar negara ini.
“Saya berharap, semoga pemangku kebijakan dapat memanfaatkan momen ini secara baik, karena adanya kontribusi internasional bagi Indonesia."