“Penyelenggaraan pendidikan berkelanjutan yang diinisiasi asosiasi profesi maupun pemangku kepentingan selayaknya tidak boleh dilewatkan sehingga profesi keuangan tidak kehilangan arah, khsususnya dalam ketentuan dan arah kebijakan yang diambil pemerintah,” ujar Andin.
Menteri Keuangan Republik Indonesia, Sri Mulyani mengingatkan kepada para profesional di bidang keuangan untuk tak henti membekali diri dengan ilmu dan pengetahuan yang terus berubah akibat perubahan di sektor keuangan itu sendiri, teknologi digital, ataupun berbagai tantangan baru seperti climate change.
“Tentunya perlu melakukan investasi di bidang ilmu pengetahuan, pembelajaran, dan terus meng-update ilmu maupun teknik yang dimiliki. Di masa yang akan datang, profesi keuangan akan memegang peranan yang makin penting dan strategis di dalam perekonomian kita,” tegas Sri Mulyani.
Sejalan dengan tema Profesi Keuangan Expo 2022, IAPI telah membentuk Task Force-Extended External Reporting (EER). Di mana pelaporan yang diperluas mencakup sustainable reporting dan berbagai pelaporan lainnya termasuk ESG reporting dan climate reporting. Tim Task Force EER menerbitkan panduan tersebut berdasarkan Standar Perikatan Asurans 3000 (Revisi) yang diterbitkan oleh Dewan Standar Profesi Akuntan Publik (DSPAP) yang merupakan adopsi dari International Standards on Assurance Engagement 3000 (Revised).
Dalam gelaran Profesi Keuangan Expo tersebut, IAPI juga mengisi webinar dengan mengusung tema 'How the Public Accounting Profession is Responding and Playing Its Role in Strengthening Sustainable Digital Economy'.
Acara yang dibuka langsung oleh Ketua Umum IAPI Hendang Tanusdjaja dan dimoderatori oleh Ketua IAPI Michelle Bernardi ini menghadirkan narasumber-narasumber kompeten.
Di antaranya adalah Ms. Danielle Davies (Fellows staff IAASB), Ms. Caroline Lee (Deputy Chair of IESBA), Mr. Chun Wee Chiew (Member of IAASB), Ketua IAPI Kusumaningsih Angkawidjaja, Djohan Pinnarwan, Sandra Pracipta, dan Steven Tanggara.