TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pembangunan Istana Kepresidenan di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara akan segera dimulai, di mana penandatanganan kontrak proyek tersebut akan dilakukan pada pekan ini.
"(Pembangunan) Istana baru mau kontrak minggu ini," kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono yang dikutip dari Kontan, Selasa (1/11/2022).
Adapun proyek IKN Nusantara yang akan ditender pada periode 2022-2024 senilai Rp 43 triliun.
Menurutnya, kemungkinan akan ada tambahan anggaran sekitar Rp 15 triliun untuk pembangunan jalan di zona 1B dan 1C kawasan inti pusat pemerintahan (KIPP).
Baca juga: Menteri Bahlil: Swasta Sudah Minat Investasi di IKN, Pembangunan Terus Berlanjut
Sehingga nantinya ketika pada kuartal pertama tahun 2023, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dapat mengajak investor dan menawarkan kerja sama pembangunan IKN.
"Ada dua jalan produksi supaya nanti kuartal pertama 2023, Presiden sudah kesana mengajak investor. Kamu bikin sekolah di sini, kamu bikin rumah sakit di sini, sudah ada kavling kavlingnya. Kalau sekarang di KIPP ada kavling kavling ini kemenko ini, kemenko ini, ini Mabes TNI ini, Kementerian PUPR, Kemenkeu, Sesneg sudah ada kavling pamerintahan, ini dilebarkan ke 1B dan 1C untuk komersil," jelas Basuki.
Juru Bicara Kementerian PUPR Endra S Atmawidjaja menambahkan, penandatanganan kontrak istana presiden rencananya akan dilakukan pada pekan ini.
"Rabu atau Kamis Insya Allah iya tergantung ada sanggahan atau enggak. Kalau enggak ada sanggahan ya Insya Allah bisa kita tandatangani kontraknya. Tapi apakah akan dilakukan seremoni kan ngga harus, yang penting kontrak kan tanda tangan saja," ucap Endra.
Seperti diketahui, zona 1B merupakan KIPP yang meliputi kawasan pemerintahan dan pendidikan. Sedangkan zona 1C merupakan KIPP yang meliputi kawasan pemerintahan dan kesehatan. Adapun, zona 1A merupakan kawasan inti pemerintahan.
Sebelumnya, dua BUMN karya yakni PT Pembangunan Perumahan (PT PP) (Persero) Tbk dan PT Waskita Karya (Persero) Tbk memenangkan tender proyek pembangunan istana presiden di IKN.
Hal ini berdasarkan website layanan pengadaan secara elektronik (LPSE) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
PT Waskita Karya (Persero) Tbk memenangkan tender pembangunan bangunan gedung Sekretariat Presiden dan bangunan pendukung pada Kawasan Istana Kepresidenan di Ibu Kota Negara.
Waskita terpilih dengan harga penawaran Rp 1,35 triliun dari pagu paket senilai Rp 1,38 triliun.
Lalu, PT PP (Persero) Tbk memenangkan tender pembangunan bangunan Gedung Kantor Presiden pada Kawasan Istana Kepresidenan di Ibu Kota Negara.
Baca juga: Pemindahan IKN Dapat Dijadikan Sebagai Momen Penataan Ulang Kota Jakarta
PT PP terpilih dengan harga penawaran Rp 1,56 triliun dari nilai pagu sebesar Rp 1,93 triliun.
Selain itu, PT PP juga memenangkan tender proyek pembangunan bangunan Gedung Istana Negara dan lapangan upacara pada Kawasan Istana Kepresidenan pada IKN dengan nilai pagu sebesar Rp 1,5 triliun. (Vendy Yhulia Susanto/Kontan)