News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Harga Makanan di Hong Kong akan Turun Usai Sopir Truk Diizinkan Masuk China untuk Ambil Kiriman

Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Di Central, Hong Kong, orang-orang berkumpul dengan kertas kosong untuk mendukung protes di China daratan, Senin (28/11/2022).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo

TRIBUNNEWS.COM, HONG KONG – Penduduk Hong Kong mungkin bisa mendapatkan makanan dengan harga lebih murah di pasar dan restoran setelah pengemudi truk diizinkan memasuki China untuk mengambil kiriman.

Di bawah aturan baru yang mulai berlaku pada Senin (12/12/2022), pengemudi truk dapat membawa kiriman mereka dari China ke Hong Kong dengan menunjukkan hasil negatif Covid-19.

Adapun, pengemudi truk dari Hong Kong sebelumnya telah dilarang masuk ke China di saat negara itu tengah mengalami lonjakan kasus Covid-19 dan mereka harus menyerahkan kendaraannya ke sesama rekan pengemudi truk di perbatasan.

Baca juga: Pemimpin Hong Kong Dinyatakan Positif Covid-19 Usai Hadiri KTT APEC Bangkok

Hal itu menjadikan pengemudi truk harus menghabiskan waktu berjam-jam untuk mendesinfeksi kendaraan mereka sebelum serah terima, menambah biaya impor yang akhirnya dibebankan kepada konsumen.

Biaya Lebih Tinggi

Awal tahun ini, pengemudi truk masih diizinkan menyeberang ke China daratan, tetapi harus menjalani masa karantina yang lama dan persyaratan pengujian yang ketat.

Hal ini pula yang menjadikan harga makanan di pasar dan restoran Hong Kong naik, dan sejak itu melonjak 15 hingga 20 persen.

Dilansir dari Channel News Asia, seorang penjual unggas mengatakan bahwa saat ini bisnis belum "sebagus sebelumnya" dengan aktivitas ekonomi yang melambat.

Di sisi lain, seorang pembelanja mengatakan langkah-langkah baru untuk pengemudi truk akan menguntungkan konsumen, karena biaya komoditas akan diturunkan jika rantai pasokan lebih stabil.

Sementara itu, pelaku industri memperkirakan bahwa Hong Kong saat ini hanya melakukan sepertiga dari 24.000 pengiriman yang biasanya dicapai dalam sehari karena masalah tenaga kerja.

Hal ini disebabkan oleh eksodus pengemudi, dan perusahaan memerlukan waktu untuk mengatasi hal ini dengan mempekerjakan kembali pengemudi.

Baca juga: Presiden Jokowi: Hong Kong Punya Potensi Sebagai Entry Point Ekspor RI ke Mainland China

"Dalam hal ini, kami berharap biaya pengiriman akan diturunkan sekitar 30 hingga 40 persen,” kata Simon Wong, presiden Federasi Restoran dan Perdagangan Hong Kong.

Dia menambahkan bahwa akhir tahun sangat penting bagi sektor ini, karena ada permintaan pengiriman dari dan ke China serta Hong Kong, selama periode Natal dan Tahun Baru Imlek.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini