Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Utama PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), Uriep Budhi Prasetyo menyampaikan terjadi peningkatan jumlah investor dari tahun ke tahun.
Uriep memaparkan, hal itu dilihat berdasarkan data KSEI, jumlah investor pasar modal pada 2019 mencapai 2,48 juta investor.
Lalu pada 2020 meningkat 56,21 persen menjadi 3,88 juta investor. Pada 2021, jumlah investor pasar modal menjadi 7,49 juta atau melonjak 92,99 persen dari tahun sebelumnya.
Baca juga: BEI Siapkan Papan Pemantauan Khusus untuk Lindungi Investor
Menurut Uriep, peningkatan jumlah investor itu sedianya harus sebanding dengan pemberian literasi yang menyeluruh. Sebab kata dia, sejauh ini pertumbuhan investor itu masih tak sebanding dengan literasi-literasi terkait pasar modal.
"Pertumbuhan ini tidak sebanding dengan tingkat literasi. Tentunya ini menjadi tantangan, metodologi kita akan bagaimana supaya tingkat literasi meningkat. Karena kuatir kalo literasi engga meningkat, tapi transaksi meningkat. Kita butuh edukasi," kata Uriep kepada wartawan, Jumat (23/12/2022).
Uriep juga mencatat, jumlah investor pasar modal telah menembus 10 juta investor per 16 Desember 2022. Jumlah tersebut mencapai 10,24 juta investor atau meningkat 36,7 persen dari tahun sebelumnya.
Lebih lanjut, Uriep menambahkan, peningkatan jumlah investor didominasi oleh generasi yang hanya mengikuti tren yang tengah populer.
"Itu kalau kita lihat banyak nya orang yang tidak ada mobilitas, stay di rumah, kerja di rumah, banyak mencoba untuk di pasar modal," ujar dia.
Baca juga: Ketahui Kondisi Pasar, Investor Perlu Pahami Analisis Teknikal Saham
Untuk itu, Uriep mengaku khawatir jika pemberian literasi kepada investor tak meningkat seperti jumlah investor pasar modal yang kian menjulang tinggi.
"Kita khawatir kalau literasinya tidak meningkat, tapi transaksinya justru meningkat. Investor ini juga biasanya pas rugi ribut, tapi kalau untung diam. Makanya kita butuh edukasi," sambungnya.
Terakhir, Uriep mengatakan, simplifikasi pembukaan rekening efek, memberikan dampak cukup besar bagi peningkatan jumlah investor pasar modal terlebih pada masa pandemi COVID-19.
Sehingga terjadi peningkatan yang cukup signifikan pada 2020-2021, dengan pertumbuhan lebih dari 100 persen. Untuk informasi, peningkatan jumlah investor sejak 2019 hingga 2021 merupakan yang tertinggi sepanjang sejarah pasar modal Indonesia.