Selain membantu perizinan para penambang kecil itu, perusahaan Akhmad juga membeli hasil penambangan mereka.
Untuk itu, PT SMS akan membuat mini smelter dalam menyukseskan hilirisasi industri tambang ini.
"Membuat mini smelter kapasitas 30-50 ton/hari untuk mineral tembaga cukup dengan investasi Rp20-50 miliar," ucap Akhmad.
Dengan adanya mini smelter ini PT SMS membantu memberdayakan para penambang kecil.
Baca juga: Pemerintah Gencarkan Hilirisasi Produk Pertambangan di Indonesia
Layangkan Surat Terbuka untuk Presiden Joko Widodo
Dikutip dari Tribun Palu, Akhmad Sumarling pernah melayangkan Surat Terbuka untuk Presiden Joko Widodo.
Surat tersebut tentang kritikan dan permohonan regulasi pemanfaatan potensi tambang untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat desa di Sulawesi Tengah.
Akhmad Sumarling menyebut, Surat Terbuka untuk Presiden Joko Widodo itu dilayangkan atas kerisauannya terhadap kondisi masyarakat lingkar tambang.
"Saya ini 15 tahun menghabiskan waktu dan tenaga di bidang pertambangan. Saya paham betul kondisi masyarakat di kawasan tambang. Belum sepenuhnya kekayaan mineral kita berdampak masyarakat," kata pria kelahiran Sulawesi Selatan, 30 Maret 1979, tersebut saat menjadi bintang tamu Tribun Mo Tesa-tesa, Selasa (29/11/2022).
Program Mo Tesa-tesa tayang di Chanel Youtube TribunPalu Offisial dan Facebook TribunPalu.com.
"Ini bukan sebatas surat saja, tapi paling tidak bisa menjadi role model untuk daerah lain. Potensi daerah ini setidaknya bisa bermanfaat bagi orang banyak," ujar Akhmad Sumarling.
Baca juga: Capai Net Zero Emission 2060, Industri Pertambangan Jalankan Program Dekarbonisasi
Dia menjelaskan, dalam suratnya itu dia memaparkan pemanfaatan kekayaan material sehingga dapat dirasakan seluruh masyarakat.
Akhmad Sumarling ingin menggugah aktivis, putra putri daerah untuk menggaungkan pilot project "Pemberdayaan Masyarakat Dalam Rangka Pemanfaatan Potensi Mineral Untuk Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Desa”.
"Ada dua hal yang perlu kita benahi dalam masyarakat. Kalau modal tidak perlu bicara banyak karena orang di Sulteng punya potensi itu. Nah, soal SDM tentu perlu perhatian khusus, bisa diberikan tenaga ahli, sehingga berdaya guna, efektif dan efisien," jelas suami AKP Lusi Setiawati tersebut.