News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Produksi Migas Blok Rokan Mengalami Peningkatan, Jokowi: Bukti SDM Kita Mampu

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Muhammad Zulfikar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Jokowi saat meninjau Kawasan PT Pertamina, Hulu Rokan, Dumai, Riau, Kamis, (5/1/2023).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengapresiasi kinerja blok migas Rokan pascaalih kelola dari PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) kepada PT Pertamina pada 9 Agustus 2021 lalu.

Menurutnya, sejak dialih kelola, produksi Blok Rokan terus meningkat. Di mana saat ini mencapai 166 barel per hari.

Presiden mengatakan keputusan alih kelola diambil karena keyakinan akan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang mumpuni.

Baca juga: Jokowi Targetkan Blok Rokan Bisa Produksi Minyak 400 Ribu Barel per Hari

Hal ini dikatakannya saat menyambangi Wilayah Kerja (WK) Rokan, yang didampingi oleh Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati serta Direktur Utama Pertamina Hulu Energi (PHE) Wiko Migantoro, Kamis (5/1/2023).

"Sejak awal kenapa Rokan ini kita ambil alih dan tidak diperpanjang, kita ingin meyakinkan bahwa SDM kita ini mampu," ucap pria yang akrab disapa Jokowi dalam keterangannya.

"Dan itu yang saya tanyakan ke Dirut Pertamina, produksinya naik atau turun? Ternyata naik. Dulu waktu dikelola Chevron turun sekarang sudah mulai naik dari 156-158 ribu barel per hari menjadi 166 ribu barel per hari," sambungnya.

Ia juga meninjau jaringan pipa transportasi minyak mentah yang ada di lokasi tersebut.

Untuk di Dumai, jaringan pipa tersebut sepanjang 337 km.

Selain itu, untuk unit operasi Hydrocarbon Transportation (HCT) Crude Oil Terminal Operation Center di Dumai memiliki 4 unit shipping pump, 8 unit electric booster pump, ruang kendali (control room) dan laboratorium serta rumah pompa.

Sementara itu, Nicke menambahkan, Pertamina memiliki misi untuk meningkatkan level produksi di blok Rokan guna mendukung pemerintah dalam mewujudkan ketahanan, kemandirian, dan kedaulatan energi nasional.

"Dengan semangat para Perwira dan Mitra Kerja, serta upaya masif dan agresif, kami berkomitmen untuk meningkatkan jumlah produksi migas untuk ketahanan energi," ungkapnya.

Baca juga: Jokowi Minta Sistem Pengelolaan Blok Rokan Juga Diterapkan di Blok Mahakam

Pertamina Hulu Rokan (PHR) yang merupakan unit usaha Pertamina yang mengelola blok migas tersebut, telah berhasil melakukan pengeboran di 413 sumur di 2022.

Dan pada tahun ini akan ditantang untuk memenuhi target pengeboran yang lebih masif lagi yaitu sebanyak 600 sumur.

Dalam upayanya menghasilkan minyak untuk kebutuhan nasional, PHR mampu meningkatkan produksi ke tingkat 160 ribu barel per hari, sementara kalau tidak melakukan pengeboran sumur baru, produksi bisa jatuh ke titik 105 ribu barel.

Bahkan di awal tahun ini PHR berhasil menemukan ladang sumur minyak baru yang mampu menghasilkan ribuan barel per harinya.

Hal ini akan sangat mendukung pencapaian yang diharapkan oleh pemerintah yaitu 1 juta barel di tahun 2030.

Pada tahun kedua alih kelola WK Rokan, operasional PHR yang andal ini memberikan efek ganda (multiplier effect) yaitu dengan membuka banyak lapangan kerja baru dari yang mulanya sebelum alih kelola hanya 22 ribu, kini sudah 37.500 orang dan meningkatkan denyut nadi ekonomi serta meningkatnya investasi di Riau.

Baca juga: Tinjau Blok Rokan, Presiden Joko Widodo: SDM Kita Mampu, Produksinya Meningkat

Hal ini sejalan dengan penambahan 26 Rig di operasi sumur-sumur baru yang sebelum alih kelola hanya 9 Rig, dan 49 menuju 52 Rig Workover & Well Service (WOWS) yang sebelum alih kelola WK Rokan hanya 25 Rig.

"Pencapaian tahun 2022 akan menjadi penyemangat kita untuk meningkatkan produksi. Sebagai contoh, melalui pengoperasian Rig, jumlah mitra kerja PHR meningkat 20 sampai 25 persen," pungkas Nicke. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini