Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO – Jepang memangkas prospek ekonomi negaranya secara keseluruhan untuk pertama kalinya dalam 11 bulan pada Januari ini.
Langkah tersebut diambil sebagai respon atas melemahnya permintaan global terutama di sektor teknologi dan semikonduktor akibat meningkatnya kasus Covid-19 di China.
"Meningkatnya kasus Covid-19 di China dapat memengaruhi ekspor dan produksi Jepang. Hal itu kemungkinan akan terlihat jelas dibandingkan bulan lalu," kata seorang pejabat di kantor kabinet pemerintahan Jepang.
Dikutip dari Reuters, pemangkasan tersebut mengikuti langkah bank sentral Jepang (BoJ) pekan lalu ketika pihaknya menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi untuk dua tahun fiskal berikutnya di tengah kekhawatiran bahwa permintaan global yang melambat akan membebani ekonomi Jepang yang bergantung pada ekspor.
"Ekonomi pulih secara moderat, tetapi beberapa titik lemah masih terlihat baru-baru ini," kata pejabat itu.
Pemerintah Jepang juga akan berhati-hati terhadap risiko penurunan dari perlambatan ekonomi global di tengah pengetatan moneter, inflasi dan fluktuasi pasar keuangan.
Di sisi lain, Kantor Kabinet berharap dapat mempertahankan penilaiannya terhadap permintaan domestik, sembari mengatakan bahwa konsumsi swasta "cukup meningkat".
Baca juga: Kapal Kargo Jintian Karam di Perairan Jepang, 18 Awak Kapal Hilang
“Ekonomi Jepang masih dapat tumbuh ke depannya. Namun dengan catatan, Jepang perlu memberikan perhatian penuh terhadap dampak dari penyebaran Covid-19 di China,” ujar pejabat itu.
Baca juga: Pertama Kali Sejak 2011 Tarif Listrik Jepang Akan Dinaikkan 30 Persen Mulai Juni 2023
Terlepas dari itu, pemerintah Jepang menyebut pemulihan ekonomi di sektor industri masih terhenti, tidak berubah dari pandangannya pada Desember 2022.