News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Impor Sudah, Operasi Pasar Sudah, Tapi Kok Harga Beras Nggak Turun-turun Ya

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tumpukan beras Bulog di gudang PT Food Statiton Tjipinang Jakarta Timur untuk kemudian disalurkan ke masyarakat sebagai program stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) beras, Jumat (3/2/2023). Bulog menyalurkan ratusan ribu ton beras untuk stabilisasi harga beras yang saat ini mulai naik sebelum memasuki panen raya pada bulan Maret mendatang. TRIBUNNEWS/HERUDIN

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Pemerintah telah melakukan impor beras dan disambung dengan operasi pasar untuk mengendalikan harga beras.

Namun, hingga saat ini harga beras masih saja terbilang tinggi.

Di beberapa daerah harga beras mencapai Rp 12.000 per kilogram (kg).

Baca juga: Pedagang Pasar: Harga Beras Tinggi Karena Kesalahan Bulog

Berdasar Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok Kementerian Perdagangan (SP2KP Kemendag) harga beras medium lebih dari Rp 12.000/kg pada Senin (6/2/2023).

Beberapa diantaranya adalah Sumatera Barat: Rp.14.083/kg, Yogyakarta Rp 12.083/kg, Kalimantan Utara Rp 13.000/kg, dan Kalimantan Selatan:Rp 13.697/kg.

Padahal, pemerintah sudah membuka keran impor hingga melakukan operasi pasar. Mengapa harga beras masih tinggi, bahkan di atas Harga Eceran Tertinggi (HET)? Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) mengatakan, kenaikan harga beras terjadi karena beras yang dipasok oleh Bulog ke pasar tradisional adalah beras dengan kualitas premium atau maksimum butir patah 15 persen.

Zulhas bilang, harga beras Bulog yang dijual oleh pedagang adalah di atas Rp 10.000 per kg. Padahal, Bulog melepas beras ke pedagang seharga Rp 8.300 per kg. Seharusnya pedagang menjual beras ini Rp 9.540 per kg.

"Jadi beras yang dikeluarkan Bulog itu kan harganya Rp 8.300 per kg, harusnya sampai ke pasar itu Rp 9.540 per kg.

Ada keuntungan yang di tengah sama pengecer, tapi kadang-kadang diambil besar, karena berasnya bagus, dijual premium," kata Zulhas, seperti diberitakan Kompas.com Minggu (5/2/2023).

Baca juga: Harga Beras di Pasar Palmerah Mengalami Lonjakan, Kenaikannya hingga Rp 2.000 Per Liter

Mengutip situs Kemendag, harga beras Premium di DKI Jakarta saat ini dibandrol Rp 12.453 per kg, di Jawa Barat Rp 12.921 per kg, dan di Jawa Tengah Rp 13.056 per kg.

Sementara itu, di Sumatera Barat harga beras Premium mencapai Rp 16.375 per kg. Sementara itu, harga beras Medium dibanderol seharga 11.444 per kg di DKI Jakarta, Rp 10.840 per kg di Jawa Barat, dan Rp 10.984 per kg di Jawa Tengah.

Adapun harga beras medium tertinggi di Sumatera Barat yakni Rp 14.542 per kg.

Untuk mengatasi harga beras yang masih tinggi, Zulhas mengatakan pihaknya tengah melakukan kordinasi dengan Bulog untuk memasok beras ke pedagang tanpa perantara.

Hal ini diyakini bisa menekan harga beras, sekaligus memotong rantai pasok dalam penyaluran beras, hingga ke tangan konsumen.

Baca juga: Jokowi Soroti Kenaikan Harga Beras, Buwas Heran Sudah Intervensi Tapi Masih Mahal, Duga Ada Mafia

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini