Padahal katanya, populasi motor di jalanan indonesia sudah banyak jumlahnya.
"Bahkan lebih dari satu motor dalam rumah tangganya. Orang yang hidup di kolong jembatan bisa punya motor," urai Djoko.
Semakin banyaknya motor yang beredar di jalanan berbanding lurus dengan meningkatnya angka kecelakaan.
Data menyebut, 75 - 80 persen kecelakaan disebabkan oleh sepeda motor.
"Pemerintah harus mampu mengurangi penggunaan sepeda motor yang berlebihan dan dampaknya sudah seperti sekarang. Saat ini Indonesia krisis transportasi umum dan krisis keselamatan lalu lintas," kata Djoko.
Baca juga: Masuk Daftar Penerima Insentif Mobil Listrik, Hyundai: Kami Tunggu Aturannya
Solusi permasalahan
Djoko kemudian memberikan solusi atas persoalan yang transportasi di Indonesia.
Semua bisa dibenahi dengan terlebih memperbaiki moda angkutan umum yang ada sudah ada.
Contohnya pemerintah bisa memaksimalkan Program TEMAN BUS di 11 kota di Indonesia.
Berdasarkan pengamatan Djoko, sebanyak 62 persen pemilik motor beralih menggunakan bus umum.
Rinciannya 45 persen digunakan pelajar, kemudian 38,5 persen masyarakat umum, 15,5 persen lansia dan 1 persen disabilitas.
Semakin banyaknya pengguna transportasi umum bisa menekan angka kecelakaan lalu lintas.
"Di Indonesia banyak orang pintar, jauh lebih pintar dari beberapa negara di Asia Tenggara, tetapi Indonesia tidak pernah bisa buat kebijakan yang cerdas," tandas Djoko.
Insentif Kendaraan Listrik