"Jangka pendek ini, yang kita lakukan adalah barang dari para penyelundup ini disita habis-habisan. Yang penting kita usahakan dulu. Nanti tugas aparat penegak hukum menindaklanjuti pelaku untuk ditangkap dan disidang," ujar Zulhas.
Menurut dia, hal ini dilakukan unutk melindungi industri dan UMKM dalam negeri. Apabila barang selundupan ini berhasil ditangani, pedagang pun tak akan lagi jual pakaian bekas impor.
"Pedagangnya bagaimana? Kalau ilegalnya sudah diberantas, nanti pedagangnya kan tidak akan jualan. Semua yang kami lakukan demi melindungi industri dan UMKM dalam negeri,” kata Zulhas.
Baca juga: Mendag Zulhas Perangi Penyelundup Pakaian Bekas Impor: Kami Sita Barangnya Habis-habisan
Ketua Umum Partai PAN itu menegaskan, Kemendag bersama Kemenkominfo juga akan memonitor dan melarang konten serta penjualan produk pakaian bekas impor ilegal di platform digital (media sosial, socio commerce, dan e-commerce).
“Penyelundup ini yang perlu ditindaklanjuti. Kalau di media sosial itu masih ada penjualan pakaian bekas impor ilegal itu kebanyakan perorangan. Pada prinsipnya, dagang barang bekas boleh, dari dulu juga sudah ada. Yang tidak boleh itu ilegalnya,” ujar Zulhas.
12 Produsen Bakal Bantu Pedagang
Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki mengungkap, ada 12 produsen lokal yang siap mengganti barang-barang para pedagang yang sebelumnya menjual pakaian bekas impor.
Ia mengatakan 12 produsen lokal ini memiliki barang yang bagus. Harganya juga kompetitif, asal tidak disandingkan dengan pakaian bekas impor yang disebutnya sebagai sampah.
"Ada 12 (produsen lokal) yang siap untuk menggantikan barang-barang ilegal impor. Barang ini bagus. Harganya juga bisa kompetitif. Asal tidak melawan sampah. Pakaian bekas itu masuknya kan sampah dan tidak ada ongkos produksi. Pasti kalah industri kita," katanya dalam konferensi pers di kantor KemenKopUKM, Senin (27/3/2023).
Menurut dia, produk dari para produsen lokal ini sedang menjadi favorit masyarakat dan tengah menjadi idaman di pasar domestik.
"Di dalam negeri itu sebenarnya sedang hype betul merek lokal di pasar domestik. Selain kopi, kosmetik, dan skin care, ada merek sepatu lokal yang juga sedang hype. Jadi, ini sebenarnya pasar domestik sedang menyukai produk-produk lokal yang berkualitas," ujar Teten.
Ditemui usai konferensi pers, Direktur Bisnis dan Pemasaran Smesco Indonesia Wientor Rah Mada mengatakan, bagi pedagang terdampak pelarangan pakaian bekas impor yang ingin memanfaatkan fasilitas ini, dapat mendaftar melalui hotline yang sudah disediakan Kementerian Koperasi dan UKM.
"Siapa saja bisa daftar. Terutama pedagang yang kena dampak. Tidak ada persyaratan," kata Wientor.
Ia menyebut dari 12 produsen lokal ini, ada berbagai macam produk berbeda. Ada dari kosmetik hingga makanan dan minuman (food and beverage/FnB).