Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bank Indonesia dalam laporannya menyebutkan, Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia tercatat sebesar 400,1 miliar dolar Amerika Serikat (AS) per Februari 2023.
Jika dikonversi ke dalam Rupiah, angka tersebut setara Rp5.914 triliun (asumsi kurs Rp14.782 per dolar AS).
Bila dikoreksi lebih detail, posisi angka tersebut turun dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 404,6 miliar dolar AS.
Baca juga: Utang Luar Negeri Indonesia Mencapai Rp 6.092 Triliun per Oktober 2022
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Erwin Haryono mengatakan, perkembangan tersebut disebabkan oleh penurunan ULN sektor publik (Pemerintah dan Bank Sentral) maupun sektor swasta.
“Secara tahunan, posisi ULN Februari 2023 mengalami kontraksi sebesar 3,7 persen (year on year/yoy), lebih dalam daripada kontraksi 2,0 persen (yoy) pada bulan sebelumnya,” ucap Erwin dalam keterangannya di Jakarta, dikutip pada Minggu (16/4/2023).
Dirinya kembali melanjutkan, khusus untuk ULN Pemerintah pada Februari 2023, tercatat mengalami tren penurunan.
Posisi ULN pemerintah pada Februari 2023 tercatat 192,3 miliar dolar AS, lebih rendah dibandingkan posisi bulan sebelumnya sebesar 194,3 miliar dolar AS.
Secara tahunan, ULN pemerintah mengalami kontraksi pertumbuhan yang lebih dalam, dari 2,5 persen (yoy) pada Januari 2023 menjadi 4,4 persen (yoy) pada Februari 2023.
Baca juga: BI Catat Utang Luar Negeri Indonesia Senilai Rp6.141 Triliun di Kuartal III-2022
Perkembangan tersebut didorong oleh pergeseran penempatan dana investor nonresiden pada Surat Berharga Negara (SBN) domestik seiring dengan volatilitas pasar keuangan global yang masih tinggi.
Sementara, posisi ULN swasta pada Februari 2023 sebesar 198,6 miliar dolar AS, menurun dibandingkan dengan posisi bulan sebelumnya sebesar 201,0 miliar dolar AS.
Secara tahunan, ULN swasta mengalami kontraksi pertumbuhan yang lebih dalam, dari sebesar 1,7 persen (yoy) pada Januari 2023 menjadi 3,4 persen (yoy) pada Februari 2023.
Erwin mengungkapkan, struktur ULN Indonesia tetap sehat, didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya.
ULN Indonesia pada Februari 2023 tetap terkendali, tecermin dari rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang tetap terjaga di kisaran 29,9 persen, sedikit menurun dibandingkan dengan rasio pada bulan sebelumnya sebesar 30,3 persen.
"Selain itu, struktur ULN Indonesia tetap sehat, ditunjukkan oleh ULN Indonesia yang tetap didominasi oleh ULN jangka panjang, dengan pangsa mencapai 87,6 persen dari total ULN," pungkasnya.