News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Harga Telur Ayam Melonjak Hingga Rp32 Ribu Per Kg, Pedagang Keluhkan Turunnya Pembeli

Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pedagang telur ayam di Pasar Mede, Jakarta Selatan. Harga telur ayam di Pasar Mede, Jakarta Selatan, mulai menunjukkan adanya kenaikan mencapai Rp32 ribu per kilogram sejak pekan lalu.

Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Harga telur ayam di Pasar Mede, Jakarta Selatan, mulai menunjukkan adanya kenaikan. Seorang pedagang telur bernama Agus mengatakan, harga telur telah naik hingga Rp32 ribu per kilogram sejak pekan lalu.

Harga telur ayam berangsur naik sejak Hari Raya Idul Fitri 2023, sampai puncaknya terjadi pada pekan lalu.

"Harganya naik. Sebelum lebaran paling harganya Rp25 ribu-26 ribu. Abis itu naiknya bertahap sampai sekarang Rp32 ribu. Puncaknya pekan lalu," ujar Agus ketika ditemui di lokasi, Senin (22/5/2023).

Ia menyebut kenaikan harga telur ayam ini disebabkan oleh produksi yang berkurang karena harga pakan yang mahal.

"Alasan dari kandang karena produksi berkurang, sedangkan pakannya mahal. Makanya naik harganya," ujar Agus.

Ia mengaku kenaikan harga telur ayam ini menyebabkan jumlah pembelinya menurun.

Agus pun berharap persoalan kenaikan harga ini bisa segera teratasi. Sebab, kata dia, seharusnya harga telur ayam tidak melebihi Rp30 ribu per kilogram.

"Pembeli sangat menurun. Pokoknya kalau bisa harga telur itu di bawah Rp30 ribu. Soalnya kalau di atas itu sudah mahal," ujar Agus.

Harga di Pasaran Naik

Sebelumnya, Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (DPP IKAPPI) menyayangkan harga telur di pasaran yang terus naik.

Menurut Sekretaris Jenderal DPP IKAPPI, Reynaldi Sarijowan, tidak ada upaya dari pemerintah untuk menurunkan harga telur yang naik ini.

"Tidak terdapat upaya melakukan penurunan harga telur, sehingga harga telur secara nasional naik," katanya dalam keterangan yang diterima Tribunnews, Kamis (18/5/2023).

Baca juga: Harga Telur di Pasar Agung Depok Tembus Rp 32.000 Per Kg, Pedagang: Naik Usai Idul Fitri 

Catatan dari IKAPPI menyebut bahwa harga telur di Jabodetabek berada pada kisaran Rp 31 ribu-34 ribu per kilogram. Harga tersebut telah naik dari Rp28 ribu.

Bahkan, kata Reynaldi, harga telur di luar pulau Jawa jauh melampaui harga di Jabodetabek.

"Tepatnya di wilayah timur Indonesia, harga telur mencapai Rp38 ribu per kilogram, malahan lebih dari Rp40 ribu per kilgoram," ujarnya.

Dia membeberkan temuannya mengenai alasan di balik kenaikan harga telur.

Baca juga: Harga Telur Membumbung Tinggi, di Luar Jawa Tembus Rp 40.000 per Kg

"Harga telur mengalami kenaikan sejak beberapa minggu terakhir dan ada dua hal yang kami temukan," ujar Reynaldi.

Pertama adalah faktor produksi dan yang kedua karena proses distribusi yang tak sesuai dengan biasanya.

"Pertama karena faktor produksi yang menyebabkan harga pakan yang tinggi. Kedua, proses distribusi yang tidak sesuai dengan kebiasaan," kata Reynaldi.

Maksud dia, biasanya proses distribusi dilakukan ke pasar, tetapi kini banyak pihak yang melakukan pendistribusian di luar pasar.

Baca juga: Harga Telur Ayam Terus Naik, Pedagang di Depok Bilang Pemintaan Lebih Tinggi dari Pasokan

"Banyak pihak yang melakukan pendistribusian di luar pasar atau permintaan di luar pasar sehingga supply dan demand di pasar terganggu dan menyebabkan harga terus merangkak naik," kata Reynaldi.

"Sebagai catatan, kami melihat ada beberapa permintaan yang cukup tinggi di beberapa instansi, elemen, lembaga, serta perorangan yang membuat supply di pasar terganggu," lanjutnya.

Ia berharap pemerintah dapat melakukan sejumlah upaya agar dua faktor tersebut dapat teratasi sehingga harga telur tak terus naik.

Pedagang telur di Pasar Minggu, Jakarta Selatan. (Endrapta Pramudhiaz)

"Kami berharap agar pemerintah dapat melakukan upaya terkait dua hal ini dan mengantisipasi agar harga telur tidak terus naik," kata Reynaldi.

Harga Telur di Indonesia Timur Tembus Rp40 Ribu Per Kg, Mendag Zulhas Segera Bertindak

Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengatakan pihaknya akan memeriksa lebih lanjut terkait harga telur ayam yang menyentuh Rp40 ribu per kilogram.

Diketahui, Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) mencatat, harga telur ayam di wilayah Indonesia timur mencapai Rp38 ribu per kilogram, malahan ada yang lebih dari Rp40 ribu per kilgoram

Menanggapi hal tersebut, Zulhas, sapaan akrab Zulkifli Hasan, mengatakan pihaknya akan memeriksa lebih lanjut.

Mengenai alasan di balik melonjaknya harga telur, ia menyebut distribusi sebagai faktor yang mempengaruhi.

"Di Indonesia timur ya mungkin karena distribusinya. Nanti kita cek dulu," ujar Zulhas di kantor Kemendag, Jakarta Pusat, Jumat (19/5/2023).

Zulhas kemudian mengatakan kalau harga telur di Pasar Jatinegara, Jakarta Timur, tak mencapai Rp40 ribu per kilogram.

"Nanti kita cek dulu (harga telur di Indonesia timur). Kalau di Pasar Jatinegera Rp30 ribu per kilogram," katanya.

Jokowi Soroti Melonjaknya Harga Telur Ayam

Harga telur ayam pada saat ini mengalami lonjakan, bahkan ada yang menyentuh level Rp40.000 per kilogram (Kg).

Mahalnya harga telur ayam, turut menjadi sorotan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat mengunjungi Pasar Rakyat Talang Banjar, Kota Jambi pada Selasa (16/5/2023).

“Ini kan habis lebaran, saya ingin memastikan bahwa harga-harga masih baik, justru ada beberapa yang turun. Hanya telur saja sedikit yang naik,” ujar Presiden dalam keterangannya kepada awak media usai peninjauan.

Menurut Presiden, harga sejumlah komoditas pangan yang ada di Pasar Rakyat Talang Banjar masih cukup terkendali.

“Sementara harga stabil ada beberapa yang turun hanya telur saja sedikit naik,” katanya.

Presiden pun berharap pasokan komoditas pangan di Pasar Talang Banjar dapat terus terkendali. Hal tersebut tentunya akan menjadikan harga komoditas pangan menjadi stabil dan meningkatkan daya beli masyarakat.

Pekerja memanen telur ayam ras di sentra peternakan ayam petelur di Wonokoyo, Kota Malang, Jawa Timur, Selasa (9/5/2023). Menurut peternak, dalam dua pekan terakhir harga telur ayam ras di tingkat peternak naik dari Rp 22 ribu menjadi Rp 25 ribu per kilogram bahkan di pasaran mencapai Rp 29 ribu per kilogram akibat kenaikan harga pakan berupa jagung dari Rp4200 menjadi Rp 5500 per kilogram serta jumlah populasi ayam petelur di kawasan tersebut yang menurun karena bibit ayam petelur semakin mahal. SURYA/PURWANTO (SURYA/PURWANTO)

“Misalnya beli telur di mana, misalnya di Bogor, ya udah jadi biaya transportasi dari Bogor ke Jambi ditutupi dari APBD. Ya paling Rp4 juta-Rp5 juta. Ini penting karena apa pun inflasi itu mempengaruhi daya beli rakyat,” ucapnya.

Presiden turut menekankan pentingnya peran dari pemerintah daerah untuk bisa membantu menurunkan biaya logistik dan harga barang di pasar.

“Pemerintah bisa membantu dari APBD baik provinsi, kabupaten dan kota untuk membiayai biaya transportasi dari tempat produksi dan ke pasar. Itu jelas kongkrit,”

“Kalau dari sisi Bank Indonesia itu mengurangi peredaran uang. Jadi seperti itu, lazim dilakukan semua negara, hanya pasar harus dipantau terus agar betul-betul inflasi turun harga juga turun,” tutur Presiden.

Presiden perintahkan kepada Gubernur dan Wali Kota untuk melihat terus harga-harga yang ada di pasar.

Photo caption
Agus, pedagang di Pasar Mede, Jakarta Selatan, mengatakan harga telur telah naik hingga Rp32 ribu per kilogram sejak pekan lalu.
Dok: Endrapta Pramudhiaz

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini