News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ekonom Nilai Sub Holding PalmCo Jadi Solusi Permasalahan Stabilisasi Harga Minyak Goreng

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ilustrasi. Pekerja mengangkut kelapa sawit kedalam jip di Perkebunan sawit di kawasan Bogor, Jawa Barat

Selain itu, besarnya kebutuhan biodiesel berbasis CPO ini telah mendorong lebih jauh ekspansi lahan sawit sehingga memberi ancaman besar bagi deforestasi.

Untuk itu, ia berharap dengan strategi yang tepat, maka Palm Co di masa mendatang dapat turut ambil bagian dalam pengembangan biodiesel namun dengan cara yang ramah.

PalmCo diharapkan mampu membantu memangkas masalah tata niaga sawit.

Sebagai perusahaan baru, sub-holding PalmCo ini diharapkan tidak berperilaku sebagaimana korporasi sawit besar lainnya yang cenderung memiliki banyak masalah. Mengingat di Indonesia saat ini, rantai pasok industri kelapa sawit nasional didominasi segelintir kelompok usaha besar.

Selain merusak lingkungan karena membuka lahan dalam skala besar, sejumlah permasalahan utama industri sawit nasional berkaitan dengan perizinan perkebunan kelapa sawit yang tidak akuntabel, pengendalian pungutan ekspor komoditas sawit yang tidak efektif dan pemungutan pajak di sektor kelapa sawit yang tidak optimal.

"PalmCo tidak bertabrakan dengan agenda ketahanan pangan. Pembentukan sub holding Palm Co ini diharapkan tidak bertabrakan dengan agenda pemerintah lainnya, seperti rencana percepatan swasembada gula nasional dan penyediaan bioetanol sebagai bahan bakar nabati (biofuel)," urainya.

Ia mencontohkan salah satu Sub holding Sugar Co yang sukses merevitalisasi industri gula nasional dan meningkatkan produksi gula nasional.

Sebagai perusahaan yang sudah memiliki lahan luas, Palm Co dalam operasionalnya diharapkan tidak terlibat dalam deforestasi.

Dari hasil merger sejumlah unit usaha sawit PTPN Group, PalmCo akan memiliki lahan seluas 500.000 ha.

Ditambah konversi lahan karet, tebu dan lain yang selama ini dinilai idle seluas 200.000 ha, PalmCo ke depan akan menguasai total lahan mencapai 700.000 ha.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini