News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

HUT Kemerdekaan RI

Jokowi Sebut Indonesia Berpeluang Jadi Lima Besar Kekuatan Ekonomi Dunia: Rugi Besar Jika Dilewatkan

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Seno Tri Sulistiyono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan bahwa Indonesia mampu bersaing ke dalam 5 negara secara ekonomi di dunia pada 2045.

Pengetatan telah menyebabkan guncangan pada pasar keuangandi banyak negara berkembang. Konsekuensinya, nilai tukar mata uang sebagian besar negara berkembang mengalami pelemahan.

Dengan berbagai tekanan tersebut, IMF memprediksi pertumbuhan ekonomi global melambat signifikan dari 6,1 persen di tahun 2021 menjadi 3,2 persen di tahun 2022 dan 2,9 persen di tahun 2023.

“Ketidakpastian global tidak boleh membuat kita pesimistis. Dalam delapan tahun terakhir, kita telah memupuk modal penting untuk menciptakan ekosistem pembangunan yang lebih kondusif,” ungkap Jokowi.

Pembangunan infrastruktur secara masif, perbaikan kualitas sumber daya manusia, serta penyederhanaan aturan berusaha dan berinvestasi merupakan upaya-upaya kunci untuk memperkuat fondasi perekonomian nasional menghadapi tantangan masa depan.

Angka Stunting Turun

Pemerintah telah menurunkan angka prevalensi stunting di Indonesia menjadi 21,6 persen sepanjang 2022.

Sementara pada 2014 lalu, angka stunting di Indonesia berada di persentase 37 persen.

Adapun target stunting pada 2024 yakni sebesar 14 persen.

"Kita telah berhasil menurunkan angka stunting menjadi 21,6 persen di 2022 dari angka sebelumnya 37 persen, menaikkan Indeks Pembangunan Manusia menjadi 72,9 persen di 2022, menaikkan Indeks Pemberdayaan Gender menjadi 76,5 persen di 2022," ujar Jokowi.

Baca juga: Anggota Komisi IX DPR Dukung Imbauan Jokowi soal Pengusaha Harus Terlibat Tekan Angka Stunting

Pencapian tersebut, kata Jokowi, adalah salah satu strategi untuk mewujudkan Indonesia Emas pada 2045.

Jokowi juga menyebut pemerintah juga telah menyiapkan anggaran perlindungan sosial dengan total sebesar Rp 3.212 triliun dari 2015-2023.

Anggaran tersebut nantinya akan dialokasikan untuk program Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP Kuliah) Program Keluarga Harapan (PKH), Kartu Sembako, serta perlindungan kepada lansia, penyandang disabilitas dan kelompok rentan lainnya.

Selain itu, anggaran juga dialokasikan untuk re-skilling dan up-skilling tenaga kerja melalui Balai Latihan Kerja dan program Kartu Prakerja.

"Tidak hanya peluang saja, tapi strategi meraihnya sudah ada, sudah dirumuskan. Tinggal apakah kita mau memfokuskan energi kita untuk bergerak maju, atau justru membuang energi kita untuk hal-hal yang tidak produktif, yang memecah belah, bahkan yang membuat kita melangkah mundur," tandasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini