Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan kenaikan harga beras menjadi perhatian Presiden Joko Widodo dan juga Perum Bulog.
“Bapak Presiden berkali-kali ke pasar untuk mengecek harga beras, pemerintah hari ini memberikan bansos beras untuk tiga bulan ke depan,” tutur di Golkar Institute, Jakarta, Sabtu (16/9/2023).
Menurutnya, sasaran penerima bansos beras menyasar Program Keluarga Harapan (PKH) untuk 20 juta penduduk dengan beras seberas 10 kilogram per orang.
Baca juga: Mantan Presiden Filipina Gloria Macapagal Bahas Masalah Krisis Beras di Golkar Institute
Hal ini menjadi bagian dari operasi pasar, pemerintah pun memastikan bahwa Bulog memiliki stok yang cukup sampai akhir tahun 1,4 juta.
Airlangga menerima kunjungan mantan Presiden Filipina Gloria Macapagal Arroyo.
Madam Gloria hadir di Golkar Institute sebagai pembicara kuliah umum dengan tema Presidential Lecture Series; Leadership and Resilience in The ASEAN Region.
Ini kali kedua Madam Gloria mengisi kuliah umum Presidential Lecture yang diinisiasi Golkar.
Namun sebelumnya, kegiatan berlangsung daring karena kondisi pandemi Covid-19 tiga tahun lalu.
“Materi kuliah umum kemarin kita gelar online selama masa pandemi, Madam Gloria Macapagal sudah dua kali menjadi pembicara,” ucap Airlangga.
Menurutnya, pesan yang disampaikan Madam Gloria mengenai krisis beras yang terjadi pada tahun 2008.
Kenaikan beras kala itu di Filipina juga mirip tejadi saat ini di Indonesia.
“Kenaikan harganya mencapai Rp 600-650 per kilogram di mana India juga menahan ekspor dari pada beras dan apa yang disampaikan dalam kuliah Madam Gloria menjadi perhatian Indonesia hari ini,” ungkap Airlangga.
--