News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

China dan Uni Eropa Sepakat Berbagi Informasi Pengendalian Ekspor untuk Seimbangkan Perdagangan

Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

China dan Uni Eropa sepakat perbaiki ketidakseimbangan perdagangan dan masalah geopolitik.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo

TRIBUNNEWS.COM, HONG KONG – China dan Uni Eropa setuju saling bertukar informasi mengenai pengendalian ekspor untuk meredakan ketegangan karena ketidakseimbangan perdagangan dan masalah geopolitik.

Kesepakatan itu muncul usai ketua komisi perdagangan Eropa Valdis Dombrovskis bertemu dengan Wakil Perdana Menteri China He Lifeng di Beijing pada Selasa (26/9/2023).

Dombrovskis mengatakan hubungan tersebut berada di “persimpangan jalan” dan eksportir blok tersebut membutuhkan akses yang lebih baik ke China.

“Hubungan kita perlu diseimbangkan kembali agar bisa saling menguntungkan, berdasarkan transparansi, keadilan, prediktabilitas, dan timbal balik. Saya senang kami membuat kemajuan dalam mengatasi beberapa masalah akses pasar,” kata Dombrovskis.

Kedua belah pihak juga sepakat untuk meningkatkan transparansi rantai pasokan bahan mentah dan sedang mempertimbangkan “mekanisme” baru untuk melakukan hal tersebut.

Investigasi Impor Mobil Listrik China

Hubungan China dan Uni Eropa memburuk dalam beberapa waktu terakhir menyusul adanya penyelidikan yang dilakukan komisi Eropa terkait melonjaknya impor mobil listrik China yang memicu kekhawatiran akan masa depan produsen mobil Eropa.

Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengatakan Eropa terbuka untuk kompetisi, tetapi “tidak untuk perlombaan menuju titik terbawah”.

Baca juga: Uni Eropa Lakukan Investigasi Imbas Melonjaknya Impor Mobil Listrik China

“Pasar global kini dibanjiri mobil listrik yang lebih murah dan harganya dibuat tetap rendah karena subsidi negara yang sangat besar,” kata von der Leyen ketika berbicara di hadapan Parlemen Eropa pada Rabu (13/9/2023).

“Jadi saya dapat mengumumkan bahwa komisi tersebut akan melakukan penyelidikan anti-subsidi terhadap kendaraan listrik yang berasal dari China,” sambungnya.

Baca juga: TikTok Didenda Rp5,6 Triliun Akibat Langgar Undang-Undang Data Uni Eropa

Uni Eropa menetapkan bea masuk sebesar 10 persen pada mobil yang diimpor dari China, lebih rendah jika dibandingkan dengan bea masuk sebesar 27,5 persen untuk Amerika Serikat.

Di saat itu pula pabrikan China mulai mengambil keuntungan dengan mendapatkan pijakan yang signifikan di pasar Eropa.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini