“Kenaikkan harga telur tidak akan terjadi secara mendadak dan tanpa sebab, tetapi sangat kuat ditentukan oleh kondisi supply-demand dan kondisi industri dibagian hulunya. Seperti berapa jumlah import indukannya, berapa harga DOC FS nya, berapa harga pakan ayam termasuk harga jagung, bekatul, serta berapa harga obat-obatan dan vaksin. Semuanya itu menjadi penentu batas bawah harga telur yang harus diperjuangkan bersama dan sangat dilindungi oleh pemerintah,” katanya.
Menurutnya, naiknya harga telur ayam saat ini meresahkan masyarakat, sehingga diharpkan masyarakat bisa memahami dan mencermati mekanisme peternakan ayam terutama petelur.
“Kenaikkan harga telur sering menimbulkan persoalan tersendiri, seolah ketakutan menjadi beban masyarakat yang dikaitkan terus dengan masalah inflasi, tetapi membiarkan atau kurang mencermati kondisi dihulunya yang sering terjadi over supply DOC dan kenaikkan harga-harga tidak wajar. Ini merugikan peternak, bahkan terkesan pemerintah kurang memberi mendukung pada perkembangan industri peternakan rakyat,” katanya
Oleh sebab itu, Ia meminta pemerintah bisa memberikan bantuan untuk menstabilkan harga jagung sebagai bahan baku utama makanan ayam.
Langkah ini jauh lebih efektif daripada mengapkir ayam tua untuk mengurangi beban pakan ternak.
“Jika mengingat keprihatinan utama peternak layer saat ini, masih sulit dan masih tingginya harga jagung sebagai bahan baku utama pakan, menyebabkan tingginya biaya produksi (HPP) tinggi," paparnya.
Impor Jagung Pakan
Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi menyampaikan 20.000 ton jagung pakan telah tiba di Pelabuhan Teluk Lamong, Surabaya pada Rabu (15/11/2023).
Tibanya jagung pakan ini merupakan bagian dari 171.000 ton yang secara bertahap masuk untuk memenuhi kebutuhan pakan peternak mandiri di wilayah sentra produksi ayam dan telur.
"Masuknya jagung sebanyak 20 ribu ton untuk memenuhi kebutuhan pakan bagi para peternak rakyat kita terutama peternak boiler dan layer," ujar Arief.
Arief mengatakan, jagung pakan ini akan segera didistribusikan kepada para peternak mandiri kecil sesuai verifikasi data yang diterima dari Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian.
"Jadi data by name by address para peternak sudah kita koordinasikan dengan Kementerian Pertanian dan dengan itu proses distribusinya akan segera dilakukan oleh Bulog sehingga pakan ternak ini tentunya akan sangat membantu para peternak untuk tetap berproduksi dan menjaga harga daging ayam dan telur ayam di hilirnya," kata Arief.
Sedangkan, Dirut Bulog Budi Waseso mengatakan, importasi jagung ini sesuai penugasan dari pemerintah.
Pemerintah, lanjut dia, mengupayakan apa yang sekarang dikeluhkan para peternak mandiri.
"Karena kalau jagungnya mahal itu akan memengaruhi harga produksi telur dan daging ayam. Ya ini dari hulu hilir pemerintah tangani," ucap pria yang akrab disapa Buwas.