Menurut Buwas, kebutuhan pakan ternak harus diutamakan karena kalau ini tidak terpenuhi akan memicu harga daging ayam termasuk telur ayam.
"Ini efeknya ke konsumen dan dampaknya bisa ke inflasi. Karena itu, secepatnya kita salurkan ke kelompok peternak rakyat," tambahnya.
Seperti diketahui, kebijakan importasi jagung ini merupakan bagian dari penyaluran Cadangan Jagung Pemerintah (CJP) untuk para peternak mandiri sesuai arahan Presiden Joko Widodo pada Rapat Terbatas tanggal 09 Oktober 2023 tentang Stabilitasi Harga Jagung dan Gula.
Untuk itu, pemerintah melalui Badan Pangan Nasional menugaskan Perum Bulog mengimpor jagung pakan untuk memenuhi kebutuhan pakan peternak yang saat ini kesulitan mendapatkan bahan baku pakan jagung.
Dari total penugasan sebanyak 250 ribu ton, saat ini secara bertahap akan masuk sekitar 171 ribu ton yang akan digelontorkan ke para peternak di wilayah sentra seperti di Jawa Timur dan Lampung.
Baca juga: Telur Ayam Melonjak Naik Jadi Rp28.750 per Kg, Simak Update Harga Pangan Lainnya, 9 November 2023
“Kebijakan importasi ini secara terukur kita lakukan, karena itu pemasukannya dilakukan secara bertahap dengan mempertimbangkan harga jagung di tingkat petani tetap terjaga, pada saat yang sama para peternak juga tidak kesulitan mendapat pasokan jagung pakan. Nah, ini kita harapkan akan berdampak positif terhadap harga daging ayam dan telur ayam di hilir, sehingga kita berharap terbangunnya keseimbangan di tiga aspek yaitu harga wajar di tingkat produsen, di tingkat pedagang, dan di konsumen.” pungkas Arief.
Pada saat yang sama, Arief menegaskan bahwa produksi dalam negeri tetap terus menjadi prioritas dalam menyerap jagung hasil petani. Arief meminta infrastruktur Bulog seperti Corn Drying Center (CDC) disiapkan untuk menyerap hasil produk petani jagung.
"Nomor satu tetap mengoptimalkan produksi dalam negeri. Jadi pada saat panen raya jagung pada Maret mendatang, silo-silo pengering yang ada di Bulog bisa menyerap hasil produksi petani dengan baik." ujar Arief.
Adapun Perum Bulog memiliki 3 CDC yang berlokasi di Nusa Tenggara Barat dan Jawa Timur. Dengan kapasitas 9.000 ton per hari diharapkan dapat menyerap hasil panen petani jagung dengan harga yang wajar.