Muhammad Imron Tohri adalah alumni gelombang 15 program Prakerja. Dia lulusan strata pertama teknik informatika dari salah satu universitas swasta di Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat.
Dia mengikuti program itu saat masih kuliah semester akhir pada gelombang 8 dan baru dinyatakan lulus pada gelombang 15, sebab program Prakerja tidak bisa jika nomer induk kependudukan masih terdaftar di Kementerian Pendidikan.
Imron mendapatkan saldo Rp1 juta untuk mengikuti empat kelas, yaitu pelatihan dasar-dasar merancang aplikasi yang mudah digunakan pengguna IU/UX, pelatihan Adobe Illustrator, pelatihan Adobe After Effects, dan pelatihan cara efektif untuk menjual apapun dengan mudah.
Menurutnya, pelatihan-pelatihan dari Prakerja cukup mudah dipahami dan bisa diulang-ulang karena materinya dalam bentuk video.
"Saya mendapat skill baru karena saya punya ketertarikan di bidang desain," kata pemuda berusia 26 tahun tersebut.
Berkat keterampilan baru itulah, Imron bisa memperoleh pemasukan sebagai desainer digital. Meski pelatihan sudah dua tahun berlalu, namun ilmu yang dipelajari dari Prakerja masih dipakai hingga sekarang.
Dia menekuni pekerjaan bidang desain dan percetakan. Sebagian besar pesanan datang dari teman-teman atau orang yang memang sudah tahu, mereka menghubungi langsung jika mau membuat logo, poster, banner, dan lain sebagainya.
Ke depan, Imron berencana ingin mengembangkan bisnis percetakan berbekal ilmu-ilmu yang dia peroleh selama ini tentang desain dan motion graphic.