News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Stok AS Melimpah, Harga Minyak Brent dan WTI Kompak Turun

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Harga minyak mentah Brent untuk kontrak Maret 2024 yang terkoreksi 0,32 persen dan harganya turun ke level 77,97 dolar AS per barel, Selasa petang, 16 Januari 2024.

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Harga minyak dunia di pasar global turun 0,33 persen selama 24 jam terakhir, seperti West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak berjangka Maret 2024 menjadi 72,38 dolar AS per barel.

Penurunan serupa juga terjadi pada minyak mentah brent untuk kontrak Maret 2024 yang terkoreksi 0,32 persen dan harganya turun ke level 77,97 dolar AS per barel pada penutupan pasar Selasa petang (16/1/2024).

Menurut laporan yang dirilis Kepala Analisis minyak bumi di GasBuddy Patrick De Haan penurunan harga minyak terjadi berkat risalah Presiden AS Joe Biden yang melaporkan peningkatan persediaan minyak AS sebesar 1,3 juta barel, dengan tambahan 600 ribu barel dari Cadangan Minyak Strategis (SPR).

Dalam laporan terpisah yang dirilis Badan Informasi Energi (EIA) persediaan bensin di AS juga mengalami peningkatan besar, bertambah delapan juta barel menjadi 18 juta barel, dikutip dari Anadolu Ajansı.

Sebelum mencatatkan penurunan harga minyak dunia sempat melonjak sekitar 2 persen imbas terganggunya pengiriman kargo buntut serangan yang dilakukan Houthi Yaman terhadap kapal dagang yang melintas di Laut Merah.

Colby Connelly, analis senior di perusahaan Energy Intelligence yang berbasis di AS memperingatkan para investor agar mewaspadai terjadinya kenaikan harga minyak dunia di tengah serangan Houthi Yaman terhadap kapal dagang di Laut Merah.

Baca juga: Serangan AS dan Inggris ke Pangkalan Militer Houthi Bikin Harga Minyak Mentah Naik di Atas 2 Persen

Senada dengan Rob Thummel, direktur perusahaan investasi energi Tortoise Capital. Thummel memproyeksi ketegangan di Laut Merah dapat menyebabkan harga minyak bergerak lebih tinggi.

“Risiko geopolitik di laut Merah menyebabkan harga minyak bergerak lebih tinggi karena sekitar 15 persen lalu lintas pelayaran dunia transit melalui Terusan Suez, rute pelayaran terpendek yang menghubungkan Laut Merah ke Laut Mediterania,” jelas Thummel.

Baca juga: Harga Minyak Mentah Terkerek Lagi karena Konflik di Timur Tengah

Namun berkat stok minyak Amerika yang meningkat para investor pasar global bisa sedikit bernafas lega.

Pada pekan sebelumnya WTI dan Brent sempat mengalami lonjakan harga sebesar 2 persen, hingga tembus ke level tertinggi selama bulan Januari 2024.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini