News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2024

Menteri Keuangan Sebaiknya Bukan Orang Parpol

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kabinet Indonesia Maju 2019-2024.

“Saya tidak ingin tergesa gesa. Saya rasa Pak Prabowo juga bijak. Beliau mengatakan tunggu dulu, bahkan sejak Pemilu sejak 14 Februari belum ada kumpul-kumpul koalisi,” kata AHY.

AHY lantas membeberkan alasan kenapa Prabowo hingga kini belum mengumpulkan para pimpinan parpol meski sudah dinyatakan unggul.

Kata dia, hal itu didasari karena KIM tidak pengin timbul kegaduhan di publik mengingat saat ini penghitungan suara belum selesai.

“Pada saatnya tentu Pak Prabowo akan mengundang para ketum parpol, termasuk Demokrat. Koalisi Indonesia Maju ini bagaimana melihat ke depan menyusun langkah-langkah taktis dan strategis,” ujar AHY.

Libatkan Menteri Muda

Komandan TKN Pemilih Muda Prabowo-Gibran, Arief Rosyid Hasan mengharapkan 50 persen porsi kabinet pasangan calon nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka nantinya bisa diisi oleh anak-anak muda.

Arief mengatakan bahwa Gibran yang merupakan keterwakilan dari anak muda menjadi alasannya. Dengan begitu, komposisi menteri pun diharapkan bisa diisi oleh anak-anak muda.
“Tentu di bawah kepemimpinan Pak Prabowo, ketika menggandeng mas Gibran, komposisi wapres nya aja udah 50 persen 50 persen dengan presiden kan,” kata Arief.

Arief menuturkan nantinya para anak-anak muda itu bisa ditempatkan pada posisi strategis saat pemerintahan Presiden Prabowo-Gibran. Selain jabatan menteri, mereka juga bisa ditempatkan pada jabatan duta besar hingga direktur dan komisaris BUMN.

“Mudah-mudahan kabinetnya, struktur yang lain ada lembaga, dubes juga mungkin, mungkin juga. Mudah-mudahan nanti misalnya direktur dan komisaris BUMN juga bisa berpihak kepada lebih besar lagi kepada anak-anak muda,” katanya.

Lebih lanjut, Arief pun mengungkit pernyataan Gibran yang menyatakan banyak masalah zaman now yang harus dicari solusi dengan zaman now.

Solusi itu bisa diselesaikan oleh anak-anak muda.

“Jadi kita berharap tentu saja lebih besar porsinya karena tadi, kata mas Gibran itu masalah jaman now harus didekati dengan solusi jaman now. Solusi jaman now mungkin bisa dipikirkan oleh mereka yang berusia muda,” katanya.

“Sehingga mereka memahami apa yang menjadi kebutuhan, apa yang menjadi perkembangan zaman, apa yang menjadi dinamika sehingga kalau ditanya sih mudah mudahan fifty fifty,” ujar Arief. (Tribun Network/Reynas Abdila)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini