Ada 35 UMKM binaan BRI dan sisanya UMKM binaan dari Dinas Perdagangan Solo yang tergabung dalam Paguyuban Ngudi Rejeki yang meramaikan gelaran tahunan ini.
"Sudah dua puasa ini, ramai terus, kami para pedagang tentu sangat terbantu," kata dia kepada Tribunnews.com.
Purwadi mengaku omzet para pedagang bisa berlipat-lipat dibandingkan dengan hari biasa, dengan catatan hari tidak hujan.
"Ini juga ajang promosi bagi kami para pedangang, jadi bisa makin dikenal," ucapnya.
Selain itu para pedagang juga mendapatkan fasilitas pembayaran non tunai (cashless) menggunakan QRIS dari BRI Slamet Riyadi Solo.
"Jadi makin modern, kami terbantu dengan cepatnya pembeli bayar, tidak perlu repot kasih kembalian, kalau pas ramai itu sangat membantu sekali," ujarnya.
BRI dorong UMKM naik kelas
Kepala Pimpinan Cabang (Pinca) BRI Solo Slamet Riyadi, Agung Ari Wibowo, mengatakan BRI mengajak 35 Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) pilihan untuk meramaikan Pasar Takjil Ramadhan 2024.
"Kami punya 300-an UMKM binaan, kami kurasi dan terpilihlah 35 UMKM terbaik di bidang makanan ya, untuk kami ajak meramaikan Pasar Takjil Ramadhan 2024 ini," kata Agung.
Agung berharap UMKM binaan BRI bisa makin dikenal dan menambah omzet jualan.
"Kami ingin agar UMKM binaan bisa naik kelas, dari yang mikro ke kecil, kecil ke menengah, kami ingin mereka terus berkembang, apa yang bisa BRI bantu akan kami bantu," tambah Agung.
BRI membuka akses permodalan seluas-luasnya bagi UMKM yang ingin memperluas usaha.
"Juga kami kenalkan terus ke pembayaran digital, bisa QRIS atau EDC, agar bisa adapatasi dengan zaman," urai Agung.
Agung berharap dengan adanya layanan QRIS bisa membantu pedagang mengatur keuangan, terhindar dari penyebaran uang palsu dan lebih ramah dengan semua jenis pembayaran. (*)