Laporan Wartawan TribunSolo.com, Imam Saputro
TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Riuh rendah suara pengunjung bercampur alunan musik terdengar di halaman parkir Sasana Krida Kusuma Manahan atau Gedung Wanita, Solo, Jawa Tengah, Sabtu, 23 Maret 2024.
Deretan lapak makanan berbaris rapi di antara lautan manusia yang berburu takjil di Pasar Ramadhan BRI Solo.
Satu di antara ratusan pemburu takjil adalah Tri Prasetya yang tengah mengidam sate kere di hari ke-12 Puasa Ramadan 1445 H ini.
Wanita yang tengah hamil muda ini mengincar sate kere ketika mengunjungi Pasar Takjil Ramadhan 2024.
"Memang lagi pengen sate kere, tadi liat di IG story Yu Tari buka di sini, jadi langsung ke sini," kata dia.
Di lapak Yu Tari, ia langsung memesan satu porsi sate kere lengkap dengan lontong untuk berbuka puasa.
"Biasanya beli Sate Yu Tari di Selter Soepomo, pusatnya, karena sekarang buka di sini, ya mending ke sini karena deket," ujarnya.
Setelah pesanannya jadi, ia kemudian membayar menggunakan QRIS (Quick Response Code Standar Indonesia) yang tersedia di lapak Sate Yu Tari.
"Biar cepet aja, karena yang antre banyak, jadi langsung scan, tidak usah nunggu kembalian," ucap Tri.
Pemilik sate kere Yu Tari, Tari, mengatakan ia membebaskan pembeli untuk melakukan pembayaran tunai atau non tunai.
"Mau tunai boleh, mau QRIS juga bisa, kebetulan kami merupakan UMKM binaan BRI, jadi QRIS sudah pasti bisa,” kata Yu Tari.
Sate Kere Yu Tari adalah satu di antara puluhan UMKM yang diajak BRI Slamet Riyadi Solo untuk meramaikan Pasar Takjil Ramadhan 2024.
Dalam gelaran yang sudah berlangsung lebih dari sepekan ini, Yu Tari mengaku bisa menjual hingga 1.000 tusuk sate setiap harinya.