Laporan Wartawan Tribunnews, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kinerja keuangan PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) diproyeksi pada tahun ini kembali bertumbuh positif.
Sepanjang 2023 perseroan membukukan laba bersih senilai 250,04 juta dolar AS, dari hasil pendapatan usaha senilai 2,936 miliar dolar AS.
Analis Kiwoom Sekuritas Vicky Rosalinda mengatakan, Garuda Indonesia sudah berada di jalur yang tepat meraih profitabilitas.
Sehingga, keuntungan Garuda sepanjang tahun ini diprediksi 580 juta dolar AS.
“Pendapatan diperkirakan ikut naik hingga 40 persen menjadi 4,2 miliar dolar AS. Kami merekomendasikan pemodal untuk untuk wait and see saham Garuda," ujar Vicky ditulis Jumat (5/4/2024).
Di sisi lain, momentum lebaran diharapkan mampu meningkatkan pendapatan Garuda. Apalagi, Garuda telah menyiapkan kursi tambahan dan juga diskon selama libur Lebaran.
"Perseroan juga mencatakan perbaikan operasional bisa membantu menghasilkan keuntungan, meski dinilai tidak signifikan. Saya kira Garuda bakal memaksilmalkan semua potensinya untuk memacu pendapatan tahun ini,” pungkas Vicky.
Analis Sinar Mas Sekuritas, Isfhan Helmy menambahkan, Garuda Indonesia telah berhasil menambah efisiensi yang tercermin pada penurunan biaya non bahan bakar.
Baca juga: Garuda Indonesia Bukukan Pendapatan Perusahaan Sebesar 2,94 Miliar Dolar AS Tahun 2023
Di sisi lain, Garuda Indonesia juga berhasil menekan biaya G&A hingga 25% selama 2023 menjadi 177 juta dolar AS, sementara biaya pemeliharaan juga turun sedikit sebesar 5% menjadi 387 juta dolar AS pada tahun 2023.
Baca juga: Mudik ke Kediri Naik Citilink, Ini 6 Pilihan Moda Transportasi Lanjutan dari Bandara Dhoho
"Meskipun total pendapatan sedikit lebih rendah dari ekspektasi kami yaitu sebesar 98% atau sebesar 2,9 miliar dolar AS, penghematan besar terjadi pada biaya non-bahan bakar yang turun sebesar 5% YoY dan hanya mencapai 93% dari ekspektasi kami,” ucapnya.