News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pemerintah Resmi Naikkan Harga Eceran Tertinggi Beras Medium dan Premium, Ini Detailnya

Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pedagang beras menata beras jenis medium di pertokoan Pasar Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Selasa (4/6/2024). Harga beras di Pasar Kepanjen, Kabupaten Malang mulai mengalami kenaikan Rp 200 rupiah per kilogram yakni beras jenis medium dan premium. Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional kembali memperpanjang masa relaksasi Harga Eceran Tertinggi (HET). Relaksasi itu menaikkan HET beras premium dari sebelumnya Rp13.900 per kilogram menjadi Rp14.900 per kilogram untuk wilayah Jawa, Lampung dan Sumsel sedangkan HET beras medium juga direlaksasi dari sebelumnya Rp10.900 per kilogram menjadi Rp12.500 per kilogram. SURYA/PURWANTO

Selanjutnya wilayah Kalimantan, HET beras medium Rp 13.100 per kg dan HET beras premium Rp 15.400 per kg.

Wilayah Maluku, HET beras medium Rp 13.500 per kg dan HET beras premium Rp 15.800 per kg.

Terakhir di wilayah Papua, HET beras medium Rp 13.500 per kg dan HET beras premium Rp15.800 per kg.

Baca juga: Program Bansos Beras Dilanjut Hingga Desember 2024, Tapi Dibagikan per Dua Bulan Mulai Agustus

Deflasi

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekonomi Indonesia pada Mei 2024 mengalami deflasi sebesar 0,03 persen secara bulanan atau month to month (MtM).

Deflasi ini merupakan yang pertama kali terjadi pada 2024 dan yang pertama sejak Agustus 2023.

Tingkat inflasi komponen harga bergejolak (volatile food) berkontribusi besar terhadap deflasi, yaitu sebesar 0,69 persen dengan andil deflasi sebesar 0,12 persen.

Komoditas pangan yang dominan memberikan andil deflasi pada komponen jenis harga bergejolak antara lain beras, daging ayam ras, tomat, dan cabai rawit.

Beras menyumbang deflasi sebesar 0,15 persen, daging ayam ras 0,03 persen, tomat 0,02 persen, dan cabai rawit sebesar 0,02 persen.

Menanggapi hal ini, Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi menilai ini merupakan hasil dari sinergitas dalam pengendalian inflasi antara kementerian/lembaga (K/L).

Arief mengatakan, K/L melalui berbagai langkah strategis stabilisasi pangan menjadi salah satu kunci terjaganya laju inflasi pada Mei 2024 sesuai target pemerintah di 2,5 persen plus minus 1 persen.

Data BPS menunjukkan penurunan inflasi nasional secara tahun ke tahun (year-on-year/yoy) dari 3,00 persen di bulan April 2024 menjadi 2,84 persen di Mei 2024

"Kita dapat melihat bentuk komitmen bersama melalui pemantauan dan evaluasi rutin setiap minggu bersama Kementerian Dalam Negeri dengan mengumpulkan seluruh Pemda, instansi, dan pemangku kepentingan terkait," kata Arief dikutip dari keterangan tertulis, Selasa (4/6/2024).

Arief menyebut Bapanas terus berkomitmen untuk menjaga stabilitas pangan dan memastikan ketersediaan pangan yang cukup bagi seluruh masyarakat Indonesia.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini