News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Rupiah Melemah

Ini Efek Domino Ekonomi Indonesia usai Rupiah Melemah 9 Persen dalam Setahun

Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Karyawan menunjukan uang dolar Amerika Serikat (AS) dan Rupiah di salah satu gerai penukaran mata uang asing di Jakarta, Selasa (18/6/2024). Nilai tukar rupiah mencapai posisi terlemah sejak April 2020, saat Indonesia baru saja dihantam pandemi Covid-19. Namun, masih ada peluang rupiah bergerak menguat pada akhir 2024. Berdasarkan data Bloomberg pada Jumat (14/6/2024), rupiah menutup perdagangan dengan turun 0,87 persen atau setara 142 poin ke posisi Rp16.412 per dolar AS. Begini efek domino terhadap ekonomi Indonesia usai tren rupiah yang terus melemah terhadap dolar AS dalam setahun terakhir. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN

TRIBUNNEWS.COM - Nilai mata uang rupiah terhadap dollar AS kembali melemah 0,34 persen di level Rp 16.420 pada Kamis (20/6/2024).

Adapun, pada penutupan di hari sebelumnya, Rabu (19/6/2024), kurs rupiah berada di level Rp 16.364 per dollar AS.

Dikutip dari Kontan, rupiah menjadi mata uang terlemah terhadap dollar AS di Asia per hari ini.

Setelah rupiah, ada mata uang Korea Selatan, won yang melemah 0,16 persen terhadap dolar AS.

Lalu, ada ringgit Malaysia yang melemah 0,07 persen, dolar Taiwan melemah 0,06 persen, hingga pesso Filipina melemah 0,02 persen terhadap dollar AS.

Di sisi lain, dikutip dari laman Bank Indonesia, dengan melemahnya rupiah hari ini, maka dalam jangka waktu setahun, telah terjadi penurunan mencapai 9,15 persen.

Adapun pada 20 Juni tahun lalu, nilai tukar rupiah mencapai Rp 14.953 terhadap dolar AS.

Tren terus melemahnya rupiah terhadap dolar AS pun dianggap tidak baik dan akan ada efek domino terhadap perekonomian di Indonesia.

Efek Domino Rupiah Melemah: Bengkaknya Biaya Produksi hingga BBM Naik

Baca juga: IHSG Dibuka Menghuni Zona Hijau, Rupiah Balik Melemah Pagi Ini

Pengamat ekonomi senior dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Tauhid Ahmad mengatakan tergerusnya rupiah terhadap dolar AS selama setahun bakal berdampak kepada para pelaku usaha.

Dia mengungkapkan pelaku usaha bakal menambah biaya atau cost produksi karena otomatis harga komoditas dasar yang diimpor dari luar negeri juga bakal naik.

"Ini kemudian memengaruhi bisnis mereka," kata Tauhid dikutip dari Kompas.com.

Ia juga mengungkapkan pelemahan rupiah turut berdampak kepada pembayaran utang luar negeri menjadi lebih besar.

Bahkan, Tauhid menjelaskan bahwa dampak merosotnya nilai tukar rupiah setahun terakhir lebih besar dari tingkat suku bunga acuan yang tinggi.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini