Sebab slot penerbangan akan berhimpitan dengan negara-negara lain.
“Slot kita 553 penerbangan ternyata sampai akhir gelombang kedua pun Garuda Indonesia menerbangkan kepulangan seharusnya dari Jeddah menjadi dari Madinah,” ujarnya.
Masih ada beberapa catatan tapi pada prinsipnya slot penerbangan menjadi kewenangan maskapai penerbangan bukan Kementerian Agama.
Seperti diketahui, penyelenggaraan ibadah haji tahun ini diwarnai pengalihan slot time penerbangan untuk 46 kelompok terbang (kloter) jemaah Indonesia pada gelombang 1 pemulangan.
Sebanyak lebih kurang 18.000 jemaah yang berangkat pada gelombang pertama (mendarat di Madinah), semestinya pulang melalui Jeddah.
Namun, karena maskapai gagal mendapatkan slot time di Bandara Jeddah, jemaah harus pulang melalui Madinah.
Dampak dari pengalihan penerbangan ini membuat waktu jemaah menjadi lebih lama dan berpotensi kelelahan.