News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Perluas Akses Energi Bersih di 22 Desa Terpencil dengan Tenaga Surya, Ekonomi Ikut Tumbuh

Editor: Wahyu Gilang Putranto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Hadirnya PLTS di Desa Mata Wee Lima yang terletak di Kecamatan Wewewa Timur, Kabupaten Sumba Barat Daya, NTT, turut menggerakkan ekonomi setempat.

Selain itu, BUMDes tersebut juga berhasil meluncurkan berbagai usaha, termasuk perdagangan, peternakan dan budidaya ikan nila dengan sistem bioflok, serta jasa seperti fotokopi, transportasi kargo, dan jasa ekskavator.

Sebagian besar inisiatif bisnis ini menggunakan energi bersih dari PLTS dalam operasi sehari-harinya.

BUMDes dapat menghasilkan pendapatan bulanan mulai dari Rp 1,5 juta hingga Rp 11,6 juta.

Salah satu contoh cerita sukses adalah BUMDes Eka Pata di Sumba Barat Daya, yang berhasil menjual 130 ayam hingga menghasilkan pendapatan lebih dari Rp8 juta dengan laba hampir Rp2 juta.

Wakil Direktur KOICA Indonesia, Dr Sooyoung Park mengucapkan selamat kepada semua pihak yang terlibat dalam penyelesaian pembangunan 22 PLTS off-grid di bawah Proyek ACCESS.

"Menggapai tujuan bersama untuk elektrifikasi 100 persen bukanlah pekerjaan yang mudah, terutama mengingat besarnya tantangan pandemi Covid-19 selama waktu implementasi dan sulitnya akses untuk mencapai lokasi terpencil."

"Dedikasi dan kolaborasi multi pihak sangat penting dalam mencapai tonggak penting ini," kata Sooyoung Park.

Ia juga mengatakan akan berfokus pada keberlanjutan infrastruktur yang telah dicanangkan.

"Kepemilikan yang kuat dari kementerian di tingkat nasional hingga tingkat provinsi dan kabupaten sangat penting untuk memastikan dampak jangka panjang dan manfaat berkelanjutan. Komitmen Anda yang berkelanjutan adalah kunci keberhasilan proyek ini di masa depan," tambahnya.

Sementara itu, Wakil Residen UNDP Indonesia, Sujala Pant menyoroti penekanan kuat pada kesetaraan gender dan inklusi sosial.

Untuk mencapai pembangunan berkelanjutan, menurutnya, sangat penting melibatkan berbagai kelompok, termasuk perempuan dalam sektor energi.

"Kami berkomitmen memastikan kesetaraan gender dan inklusi sosial dengan menanamkan prinsip-prinsip tersebut ke dalam setiap aspek proyek."

"Misalnya, 46 persen dari total operator teknis lokal yang dilatih dan disertifikasi adalah perempuan," ungkapnya.

Lanjutnya, ini adalah hasil penting yang akan mengarah pada perubahan representasi sistemik perempuan di sektor energi bersih.

Ia menekankan, hasil proyek ACCESS melampaui solusi energi.

Hasil tersebut juga meletakkan dasar untuk pembangunan berkelanjutan yang dikawal oleh masyarakat melalui BUMDes dan UMKM lokal melalui kolaborasi, inovasi, dan komitmen yang solid.

(Tribunnews.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini