TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden terpilih Prabowo Subianto telah memanggil calon menteri dan calon wakil menteri di kabinetnya nanti.
Dari puluhan orang tersebut, mayoritas pos menteri bidang ekonomi bakal diisi orang lama atau menteri pada era pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Menyikapi hal tersebut, Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia, Sarman Simanjorang mengatakan, saat ini dunia usaha merespon positif masuknya sejumlah menteri lama yang akan bergabung dikabinet Prabowo-Gibran.
Menurut Sarman, menteri lama sudah teruji dan memiliki kinerja yang baik dibidangnya seperti Sri Mulyani, Erick Tohir, Bahlil Lahadalia, Airlangga Hartarto, Zulkifli Hasan, Sakti Wahyu Trenggono, Agus Gumiwang, dan lainnnya.
Baca juga: Prabowo Beri Pembekalan Calon Menteri di Hambalang Hari Ini, Gibran Direncanakan Hadir
Sarman berharap para menteri dapat bergerak cepat merespon dinamika ekonomi global dan nasional. Seperti antisipasi perlambatan perdagangan dan investasi lintas negara dan pergerakan modal antar negara.
"Tim ekonomi kabinet baru Prabowo-Gibran diharapkan mampu menjaga stabilitas ekonomi nasional di tengah tantangan global dengan memperkuat potensi ekonomi nasional," ujar Sarman dikutip Rabu (16/10/2024).
Selain itu, menteri ekonomi juga mesti mencari solusi permasalahan dalam negeri seperti pengendalian deflasi yang terjadi dalam lima bulan terakhir.
Lalu, turunnya daya beli masyarakat, angka pengangguran yang saat ini menembus 7,2 juta, penduduk miskin yang sampai bulan Maret 2024 diangka 9,03 persen setara 25,33 juta orang dan pertumbuhan ekonomi 2024 yang ditargetkan di angka 5%.
Target pertumbuhan ekonomi kuartal III dan IV-2024 diharapkan berada di angka 5% mengingat pertumbuhan ekonomi kuartal II-2024 sebesar 5,05?n kuartal I-2024 sebesar 5,11%.
Ia pun berharap, kebijakan Pemerintah Jokowi yang mewajibkan belanja Pemerintah dan BUMN mengutamakan produk dalam negeri untuk dilanjutkan dan dipastikan.
"Sehingga belanja negara tersebut akan berputar dalam negeri untuk meningkatkan produktivitas berbagai industri dan UMKM diseluruh Indonesia," kata Sarman.
Ekonom Center of Reform on Economic (CORE), Yusuf Rendy menilai banyak yang harus dikerjakan langsung oleh menteri bidang ekonomi begitu saat mereka dilantik.
Misalnya, dalam mendorong peningkatan rasio pajak untuk mengimbangi peningkatan belanja negara dalam satu dekade ini.
"Ini masih sulit dilakukan oleh Kementerian Keuangan dalam satu dekade kemarin," jelas Yusuf.