Selain memberikan suguhan pengetahuan seputar bisnis, RAMA juga memiliki fasilitas yang bisa dinikmati para pelaku UMKM di Kota Bengawan dan sekitarnya.
“Mitra UMKM juga dapat mendapatkan akses penggunaan co-working space dalam keperluan usahanya. Misal nanti para pelaku usaha ada yang mau gathering, meeting dengan calon buyer mereka dapat menggunakan Rumah BUMN Solo sebagai tempat pertemuan,” ucapnya.
Tak cuma itu, Condro mengatakan RAMA berperan sebagai pusat literasi keuangan bagi para pelaku usaha.
“Jadi nanti kalau misal mitra UMKM kami itu ada yang membutuhkan permodalan, kami dapat membantu mereferalkan kepada para marketing,” ungkapnya.
Rumah BUMN Solo selalu berupaya memberikan kebermanfaatan bagi para pelaku usaha.
“Salah satu contohnya dengan program pameran tahunan yang diadakan oleh BRI, yaitu BRIlianpreneur yang menjadi ajang bagi pelaku usaha memperkenalkan produk unggulan ke pasar domestik hingga mancanegara,” kata Condro.
“Sehingga nantinya para pelaku usaha ini dapat menjadi pelaku usaha yang mandiri dan memiliki daya saing kuat yang nantinya dapat menjadi penopang perekonomian negara,” ujar Condro.
Kata UMKM Mitra
Bukti nyata manfaat Rumah BUMN Solo dirasakan sejumlah UMKM mitra.
Satu di antaranya Eko Alif Muryanto, pemilik usaha sangkar burung dari limbah pipa paralon bernama ‘Eank Solo’.
Eko bergabung pada awal 2017 alias generasi awal Rumah BUMN Solo.
Waktu itu, Rumah BUMN Solo masih bernama Rumah Kreatif BUMN (RKB) Solo.
Eko mengaku, ia mendapat pelatihan marketing online, mulai dari penggunaan Facebook pribadi untuk menjual produk, hingga pemasaran menggunakan marketplace dan ekspor.
"Dulu itu tahunya jualan ya dari mulut ke mulut, kalau sangkar burung ya dari bakul ke bakul, kalau ke pasar ya ke Pasar (Hewan) Depok Solo," ungkap Eko saat ditemui di kediamannya di Kampung Debegan, Mojosongo, Solo.
"Dulu kami bahkan punya slogan kalau Rumah BUMN itu rumah kedua kami. Tiap hari posting produk di situ, ada wifi, ada PC ada laptop, kami manfaatkan," imbuhnya.