News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Struktur Ekonomi Indonesia 99,99 Persen Ditopang UMKM, 111 Juta Warga RI Kerja di Sektor Ini

Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Seno Tri Sulistiyono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Asisten Deputi Pengembangan Kawasan dan Rantai Pasok UKM Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Ali Alkatiri ketika memberi sambutan dalam acara J&T Connect Preneur Summit di Swissotel PIK Avenue, Jakarta Utara, Selasa (3/12/2024).

Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Asisten Deputi Pengembangan Kawasan dan Rantai Pasok UKM Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Ali Alkatiri mengungkap bahwa struktur ekonomi Indonesia 99,99 persen adalah UMKM.

Ia merinci bahwa 99,62 persen itu adalah sektor usaha mikro, 0,3 persen adalah sektor usaha kecil, dan 0,06 persen adalah sektor usaha menengah.

Ia pun mengungkap bahwa 97 persen lapangan kerja datang dari UMKM. Lalu, 111 juta warga Indonesia bekerja di sektor ini.

"Jadi kalau ini kolaps kita ngebayang bagaimana struktur ekonomi kita ke depan," kata Ali ketika memberi sambutan dalam acara J&T Connect Preneur Summit di Swissotel PIK Avenue, Jakarta Utara, Selasa (3/12/2024).

Baca juga: J&T Express Boyong 500 UMKM ke Connect Preneur Summit, Bahas Berbagai Tren Bisnis

Ia menyebutkan bahwa pada dekade ini, ada tuntutan terhadap perusahaan baik itu yang besar maupun UMKM agar menjalankan prinsip-prinsip good corporate governance.

Perusahaan besar dan UMKM juga kini dituntut menjalankan prinsip-prinsip ekonomi berkelanjutan yang terkandung dalam Suistainable Development Goals (SDGs).

Menjalankan itu semua dinilai tidak bisa sendiri-sendiri, harus bersinergi. Ia mengatakan, J&T Connect Preneur Summit yang diselenggarakan J&T Express dengan menggandeng berbagai kementerian merupakan kolaborasi strategis yang harus ditumbuh dan kembangkan bersama.

"Kita harus bekerja menjamin bahwa seluruh proses bisnis ini, seluruh bisnis yang dikerjakan ini harus berjalan secara terbuka, inklusif, dan harus menjamin bahwa semua akan berkelanjutan," ujarnya.

Sebagai informasi, J&T Connect Preneur Summit konferensi bisnis pertama dan terbesar yang pernah diselenggarakan oleh J&T Express.

Bertajuk Unleash Abilities Beyond Limits, acara yang menutup rangkaian program pemberdayaan UMKM J&T Connect Preneur ini merupakan representasi dari gerakan #JadiBisa yang diusung J&T Express untuk mendorong siapa saja melampaui batas dirinya.

Dihadiri 500 UMKM secara nasional, J&T Connect Preneur Summit menghadirkan 14 pembicara dari kalangan pemerintah dan pakar yang terbagi di 5 sesi diskusi panel serta 3 workshop.

Adapun beberapa topik yang dibahas menyangkut tren Social Commerce, tantangan UMKM selama 1 dekade, finansial, hingga membangun bisnis dengan nilai keberlanjutan.

Konferensi bisnis ini turut didukung oleh Kementerian Perdagangan, Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, serta Kementerian Komunikasi dan Digital.

Selain kaya dengan topik bahasan terkait tren bisnis, J&T Connect Preneur Summit memberikan kesempatan bagi para peserta untuk memperluas relasi mereka lewat hadirnya booth exhibition dari para mitra yang relevan dengan kebutuhan UMKM. Exhibitor yang turut memeriahkan acara ini antara lain yakni BCA, DESTY, Midtrans, JSTERP, Yuxi Jayatama, PT Jago Gelora Omzet, Amartha, dan Sirclo.

 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini